Bolehkan Puasa Saat Maulid Nabi Muhammad? Ini Niatnya

Bolehkan Puasa Saat Maulid Nabi Muhammad? Ini Niatnya


Risdawati
01/09/2025
9 VIEWS
SHARE

Maulid Nabi Muhammad saw merupakan momen istimewa yang diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai hari kelahiran Rasulullah. Selain diisi dengan pengajian, doa bersama, dan berbagai kegiatan keagamaan, sebagian umat Islam juga memilih untuk berpuasa sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Nabi. Namun, muncul pertanyaan: apakah boleh berpuasa pada saat Maulid Nabi? Dan jika boleh, bagaimana niat puasanya? 

Secara spesifik, memang tidak ada dalil yang secara tegas memerintahkan ataupun melarang puasa pada tanggal 12 Rabiul Awal. Namun, bukan berarti amalan ini tidak memiliki dasar sama sekali. Para ulama justru menemukan petunjuk yang kuat, sehingga puasa di hari kelahiran Nabi Muhammad saw menjadi dianjurkan (sunah).

Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Qatadah bercerita bahwa Rasulullah pernah ditanya mengenai kebiasaannya yang sering berpuasa di hari Senin. Kemudian Rasulullah pun bersabda:

“Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus (menjadi rasul), dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Kisah Tsuwaibah yang Memiliki Kaitan dengan Kelahiran Nabi Muhammad

Hadis di atas menjadi penguat, bahwa Rasulullah sering berpuasa pada hari Senin yang di mana hari tersebut adalah hari kelahirannya. Puasa tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kelahiran dan kenabian yang telah Rasulullah dapatkan. Dari sinilah para ulama menyimpulkan, bahwa berpuasa di hari Maulid merupakan salah satu cara meneladani sunah Rasulullah. Sekaligus wujud rasa syukur kita sebagai umatnya, karena kelahiran Nabi Muhammad saw membawa rahmat bagi seluruh alam.

Puasa Maulid Nabi Muhammad saw akan lebih menarik lagi jika dilakukan tepat pada hari Senin atau Kamis. Kedua hari ini memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam, bahkan Rasulullah sangat menganjurkan umatnya untuk rutin berpuasa di hari Senin dan Kamis.

 Anjuran tersebut bukan tanpa alasan, karena fadilat atau keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka, Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, kecuali seseorang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya.” (HR. Muslim).

Adapun untuk melaksanakan puasa Maulid atau 12 Rabiul Awal, seorang Muslim harus melafalkan niatnya pada malam hari sebagai syarat sahnya puasa. Berikut niat yang bisa dibaca ketika hendak melaksanakan puasa sunah Maulid Nabi:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ مَوْلِدِ النَّبِيِّ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma maulidinnabi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya berniat puasa pada hari Maulid Nabi sunah karena Allah Ta'ala.”

Baca Juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Ulama Hadis

Niat harus dengan kesungguhan dan tulus dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan sekaligus memperingati Maulid Nabi saw. Dengan berpuasa kita bisa lebih sabar dan bersyukur atas nikmat Allah serta dapat merasakan penderitaan saudara-saudara yang kurang beruntung.

Manfaat spiritual yang diperoleh dari puasa sunah adalah penghapusan dosa-dosa kecil. Sebagaimana Rasulullah menyebutkan di beberapa hadis, serta ibadah puasa ini menjadi wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt juga meninggikan derajat kita di sisi-Nya.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA