Berharap kepada Manusia Adalah Kecewa yang Disengaja!

Berharap kepada Manusia Adalah Kecewa yang Disengaja!


Eliyah
26/09/2024

“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia” – Sayyidina Ali.

Hal yang naluriah dalam diri manusia adalah memiliki sebuah harapan. Harapan tersebut dapat timbul dari berbagai keinginan, tujuan-tujuan hidup, dan sesuatu hal yang sedang diusahakan. Harapan seringkali beriringan dengan usaha untuk mewujudkan. Dan seringkali keinginan dan harapan itu disandarkan kepada manusia. Nah, hal ini yang menjadi bibit kekecewaan. Mengapa demikian?

Berharap secara berlebihan kepada manusia adalah upaya sederhana untuk menaruh kekecewaan. Ketika harapan tersebut digantungkan kepada manusia, artinya kita menaruh ekspektasi berlebih dan menempatkan beban emosional kepada mereka, seperti kepada teman, orang tua, dan lain-lain, sedangkan mereka semua tidak selalu sepenuhnya mampu memenuhi harapan yang kita inginkan. Tidak semua ekspektasi kita mampu diwujudkan oleh mereka. Jika hal itu terjadi, dari sinilah kita akan kecewa karena merasa bahwa apa yang terjadi tidak sesuai ekspektasi.

Mengapa berharap kepada manusia bisa membuat sekecewa itu?

1. Manusia tidak luput dari salah

Tidak ada manusia sempurna. Setiap orang yang kita temui akan berpotensi memberikan kekecewaan karena mereka bisa saja melakukan kesalahan dan meninggalkan kita.

Baca juga: Tetap Semangat, Allah Punya Cara Tersendiri dalam Mengabulkan Doa Kamu!

2. Manusia punya limit

Keterbatasan sebagai manusia membuat seseorang tidak akan pernah mampu memenuhi semua ekspektasi yang diharapkan kepadanya.

3. Berubah-ubah

Manusia adalah makhluk yang berubah-ubah. Artinya, apa yang seseorang ucapkan hari ini belum tentu mereka tepati hari esok.

Itulah sederet kecil mengapa berharap berlebihan kepada manusia akan mengecewakan. Itulah kenapa kita sudah banyak diwanti-wanti oleh ayat Al-Qur’an, ungkapan para imam, dan sahabat nabi terkait “jangan berharap kepada manusia.” Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Syafii, “Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut, semata agar ia kembali berharap kepada-Nya.”

Kita diberikan peringatan untuk tidak berharap kepada manusia. Apapun yang sedang kita usahakan, kita inginkan, maka tetap taruh dan gantungkan harapan itu kepada Allah Swt. Sungguh, doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah atas segala keinginan dan masalah kita, tidak akan berakhir dengan kekecewaan. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah Al- Isyirah ayat 8.

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (Q.S Al-Insyirah: 8).


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA