Apa yang Menjadi Takdirmu tidak Akan Melewatkanmu!

Apa yang Menjadi Takdirmu tidak Akan Melewatkanmu!


Eliyah
05/09/2024

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, seringkali kita mencemaskan sesuatu. Entah mencemaskan masa depan, mencemaskan tujuan-tujuan hidup, dan mengkhawatirkan hal-hal yang tidak pada kendali kita. Sebagai manusia, kita juga harus paham bahwa posisi kita hanya seorang hamba. Manusia hanya bisa mengerjakan apa yang dia mampu, selebihnya takdir Tuhan yang bekerja. Itulah kenapa kita harus beriman kepada takdir Allah. 

Beriman kepada takdir Allah berarti percaya dan yakin bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada makhluk-Nya. Apapun yang sudah Allah takdirkan untuk setiap manusia di dunia, itulah yang terbaik. Oleh karenanya, hikmah beriman kepada takdir Allah adalah melatih kita untuk sabar, ikhlas, dan bisa menyikapi dengan bijak segala persoalan yang terjadi dalam hidup. Beriman kepada takdir Allah juga membuat kita lebih legowo atau tenang hatinya dalam menghadapi masalah yang terjadi.

“Apa yang menjadi takdirmu tidak akan melewatkanmu” kalimat ini menjadi kalimat yang sangat familiar, khususnya di kalangan umat Muslim. Pasalnya, kalimat ini hadir dari seorang tokoh Islam sekaligus sahabat Rasulullah, yakni Umar bin Khattab. 

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.” – Umar bin Khattab.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Agar Kamu Tidak Menyesal di Masa Tua!

Kalimat tersebut mengajarkan kita untuk tetap optimis dalam menjalani hidup. Di dunia yang problematik dan penuh rintangan ini seringkali membawa kita pada kegagalan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Ungkapan tersebut memberikan makna bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita tidak akan pernah mengubah takdir kita, baik itu dalam ranah kesuksesan, pencapaian hidup, rezeki, dan lain-lain. Semua sudah diatur dan terukur. Tidak akan salah takar apalagi tertukar. 

Inilah bentuk tawakal, yang mana ketika kita sudah berusaha, maka serahkanlah hasilnya kepada yang Mahakuasa. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, apapun yang Allah takdirkan untuk kita, itulah yang terbaik dari Allah, karena Allah lebih mengetahui sedangkan kita tidak.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah: 216).


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA