Wewangian bukan sekadar pelengkap penampilan atau cara menutupi bau badan. Dalam ajaran Islam, memakai wewangian justru menjadi bagian dari sunah dan bentuk adab yang sangat dianjurkan, terlebih saat hendak beribadah. Rasulullah saw dikenal sangat menyukai parfum dan menjadikannya bagian dari keseharian beliau. Aroma yang paling disukai oleh Nabi saw adalah aroma kasturi karena memiliki wangi yang istimewa.
Aroma kasturi tidak hanya digunakan untuk mempercantik tubuh, melainkan dapat membawa efek bersih lahir dan batin, sehingga dapat menciptakan suasana spiritual yang lebih kondusif. Dalam hadis sahih Muslim Rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baiknya wewangian adalah minyak kasturi.”
Minyak kasturi memiliki berbagai manfaat salah satunya di bidang kesehatan, karena aroma kasturi dapat meredakan stress dan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, mengatasi sakit kepala, meningkatkan energi dan vitalitas, serta menjaga kesegaran tubuh dan memberikan efek percaya diri.
Wewangian juga memiliki peran penting dalam tradisi keramahtamahan, dahulu Rasulullah saw sering memberikan wewangian kepada para tamu dengan tujuan agar menyegarkan mereka setelah perjalanan panjang. Pemberian ini juga sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan untuk tamu. Selain itu, Rasulullah saw tidak pernah menolak jika ada yang memberinya parfum, bahkan ia sangat merekomendasikan umatnya untuk menjadikan parfum sebagai hadiah untuk menyenangkan satu sama lain.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: “Jika seseorang ditawari parfum (hendaknya) jangan menolaknya karena memiliki aroma yang baik dan mudah dipakai.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Ini Dia Amalan Hari Jumat yang Bikin Kamu Semakin Cinta Rasulullah
Adapun jenis-jenis parfum atau wewangian yang disukai oleh nabi yaitu memiliki aroma musk, aroma ini bisa didapatkan dari kasturi yang berasal dari bintil kelenjar rusa jantan atau berasal dari pohon kasturi. Selain aroma kasturi, Nabi saw juga menyukai aroma ambergris yang didapatkan dari sperma paus berwarna putih. Terakhir adalah aroma gaharu, wewangian ini sangat terkenal karena sering digunakan dalam setiap acara keagamaan dengan cara dibakar sebagai dupa atau pengharum ruangan.
Waktu-waktu yang disunahkan memakai wewangian atau parfum yaitu sebagai berikut:
• Salat tahajud
• Suami yang hendak mendatangi istri
• Salat Jumat
• Menghadiri pertemuan keagamaan
• Selesai haid (bagi wanita)
• Mendatangi masjid
• Memandikan jenazah
Meskipun bagi seorang wanita terdapat batasan dalam menggunakan parfum ketika keluar rumah bukan berarti dilarang untuk memakainya, hanya saja dianjurkan untuk tidak memakai parfum dengan aroma yang sangat kuat. Namun jika hanya di rumah saja dibebaskan untuk memakainya dengan aroma apa pun yang disenangi.
Berkat memakai wewangian seseorang bisa mendapatkan pahala sebab telah menyenangkan dan membuat nyaman orang yang berada di dekatnya, juga ia telah mengamalkan sunah nabi. Perlu diingat parfum yang digunakan tidak memiliki kandungan alkohol berlebihan, namun jika kandungan alkohol tersebut bermaksud untuk pengawetan maka dimaafkan.
Jadikan wewangian bukan sekadar kebiasaan, tapi bagian dari ibadah dan cermin keindahan Islam.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.