Surat Wasiat Terakhir Anas Al-Syarif: Israel Telah Membunuh Saya

Surat Wasiat Terakhir Anas Al-Syarif: Israel Telah Membunuh Saya


Risdawati
12/08/2025
26 VIEWS
SHARE

Koresponden Al-Jazeera, Anas Jamal Al-Syarif, gugur sebagai syuhada pada Minggu malam waktu setempat. Ia meninggalkan pesan wasiat yang menyayat hati bagi semua yang mengenalnya. Surat itu ia tulis pada April tahun ini, dan dipublikasikan oleh timnya di platform X (Twitter) tak lama setelah kepergiannya. 

Dalam pesan terakhir itu, ia bersumpah akan terus menjadi suara tak tergoyahkan bagi rakyatnya, meski harus menahan lapar, menanggung penindasan, dan menghadapi ancaman setiap saat. Duka mendalam menyelimuti keluarga, rakyat Palestina, dan umat Islam yang merdeka di seluruh dunia. Pemilik senyum teduh itu, menitipkan kepada dunia kebenaran tentang penderitaan Gaza dan harapan akan kebebasan.

Berikut isi lengkap surat wasiat Anas Jamal Al-Syarif yang dipublikasikan di X (Twitter) tanpa penyuntingan:

Ini adalah wasiat dan pesan terakhir saya. Jika kata-kata ini sampai kepada kalian, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuh saya dan membungkam suara saya.

Pertama, damai dan rahmat serta berkah Allah menyertai kalian. Allah tahu saya telah memberikan segala usaha dan kekuatan saya untuk menjadi pendukung dan suara bagi rakyat saya, sejak saya membuka mata untuk hidup di gang dan jalan Kamp Pengungsi Jabalia. Harapan saya adalah Allah memberi saya kehidupan agar saya bisa kembali bersama keluarga dan orang-orang tercinta ke kota asal kami Ashkelon (Al-Majdal), yang kini diduduki. Namun kehendak Allah lebih cepat, dan penghakiman-Nya tak terelakkan.

Saya telah menjalani rasa sakit dalam setiap detail, merasakan kesedihan dan kehilangan berulang kali, namun saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya—tanpa distorsi atau perubahan—dengan harapan Allah menyaksikan mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, mereka yang mencekik nafas kami, mereka yang hatinya tak tergugah oleh tubuh anak-anak dan wanita kami yang berserakan, dan mereka yang tidak menghentikan pembantaian yang dialami rakyat kami selama lebih dari satu setengah tahun.

Baca Juga: Membungkam Kebenaran: Israel Bunuh Jurnalis Gaza di Garis Depan

Saya mempercayakan kalian dengan Palestina, permata mahkota umat Muslim dan denyut nadi setiap orang merdeka di dunia ini. Saya mempercayakan kalian dengan rakyatnya dan anak-anaknya yang tak berdosa yang tidak diberi kesempatan untuk bermimpi atau hidup dalam keamanan dan kedamaian. Tubuh murni mereka telah hancur oleh ribuan ton bom dan roket Israel—tercerai-berai dan berserakan di dinding.

Saya mendesak kalian untuk tidak dibungkam oleh rantai atau dibatasi oleh perbatasan. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan rakyatnya sampai matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kami yang dicuri. Saya mempercayakan kalian dengan keluarga saya. Saya mempercayakan kalian dengan buah hati saya, putri tercinta saya Sham, cahaya mataku, yang tak sempat aku lihat tumbuh dewasa seperti yang selalu aku impikan.

Saya mempercayakan kalian dengan putra tercinta saya Salah, yang saya harap bisa saya dukung dan temani sampai dia menjadi lebih kuat, memikul beban saya, dan melanjutkan misi.

Saya mempercayakan kalian dengan ibu tercinta saya, yang doanya menjadi kekuatan saya dan cahayanya membimbing jalan saya. Saya berdoa agar Allah meringankan hatinya dan membalasnya dengan yang terbaik untuk saya.

Saya juga mempercayakan kalian dengan pendamping hidup saya, istri tercinta Umm Salah (Bayan), yang telah dipisahkan dariku oleh perang selama berhari-hari dan berbulan-bulan yang panjang. Namun dia tetap teguh seperti batang pohon zaitun yang tidak membungkuk—sabar dan tegas—mengemban tanggung jawab saat saya tidak ada dengan kekuatan dan iman.

Baca Juga: Walaa al-Jaabari: Jurnalis yang Dibom Bersama Bayi di Rahimnya

Saya mengajak kalian untuk berdiri di sisi mereka dan menjadi pendukung mereka setelah Allah Swt. Jika saya mati, saya mati dengan teguh pada prinsip saya. Saya bersaksi kepada Allah bahwa saya rida dengan ketetapan-Nya, percaya akan bertemu dengan-Nya, dan yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan kekal.

Ya Rabb, terimalah saya di antara para syuhada, ampunilah dosa-dosa saya yang lalu dan yang akan datang, dan jadikan darah saya cahaya yang menerangi jalan kebebasan bagi rakyat dan keluarga saya. Maafkan saya jika saya kurang, dan doakan saya dengan rahmat, karena saya tetap setia pada janji saya, tanpa perubahan atau pengabaian.

Jangan lupakan Gaza… Dan jangan lupakan saya dalam doa-doa tulus kalian untuk pengampunan dan penerimaan.

Anas Jamal Al-Sharif

06.04.2025

Kepergian Anas bukanlah akhir, melainkan gema abadi dari kebenaran yang terus bersuara. Namanya akan dikenang, seperti harapan yang tak pernah padam di langit Gaza. Semoga Allah menerima syahidnya, mengangkat derajatnya, dan menjadikan perjuangannya cahaya bagi kebebasan Palestina.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA