Abu Qilabah, dengan nama asli Abdullah bin Zaid al Jarmi adalah seorang perawi yang dikenal banyak meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik. Beliau merupakan sahabat nabi yang dikenal sebagai ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashrah. Selain itu beliau juga terkenal akan rasa syukurnya kepada Allah Swt pada segala kondisi yang dialaminya. Salah satu kisah bentuk bersyukurnya beliau yang terkenal adalah kisah yang diceritakan oleh Abdullah bin Muhammad.
Kala itu Abdullah bin Muhammad sedang melakukan perjalanan panjang dari kota satu ke kota lainnya. Ditengah perjalanan didapatinya perbekalan sudah habis, dan tanpa sengaja ia melihat sebuah tenda kumuh yang terletak di tengah padang pasir. Ia pun menghampiri kemah tersebut untuk memastikan. Ketika ia buka kemah tersebut, didapatinya seorang pria tua yang sudah tidak memiliki kedua tangan dan kaki serta tidak dapat melihat (buta). Ia mendengar orang tua tersebut terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt dan bertanyalah ia kepadanya “Wahai tuan, apa yang membuat anda terus bersyukur kepada Allah?” Pria tua itu membalas, “Diamlah wahai anak muda, kamu tidak tahu bahwa sebenarnya nikmat Allah sangat besar pada saya. Dia menganugerahkan saya dengan lisan yang senantiasa dapat berdzikir dan bersyukur kepada-Nya, itu sudah cukup.”
Mendengar hal ini ia merasa takjub. Saat itu juga pria tua itu kembali berbicara “Saya memiliki seorang anak laki-laki yang selalu berada di sisi saya, namun sudah 3 hari ini dia belum juga kembali. Bisakah kamu membantu saya untuk mencarikannya.” Mendengar permintaan tersebut ia langsung membantu mencarikan anak laki dari pria tua tersebut. Tidak jauh dari kemah di dapatilah seorang jasad yang tergeletak dan sedang dikerubungi oleh singa. Melihat hal ini, ia kembali ke kemah dan mencoba berpikir bagaimana cara menyampaikan kabar duka ini kepadanya. Ia pun mengatakan, “Wahai tuan, pernahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayyub?” Bapak tua tersebut menjawab “Tentu, saya mengetahui kisahnya.”
Baca juga: Rahasia Orang Sukses: Rajin Bersedekah dan Bersyukur
Abdullah bin Muhammad kembali bertanya, “Bisakah anda menceritakan kepada saya mengenainya?” Pria tua itu menjawab, “Ayyub a.s adalah orang yang diberikan cobaan oleh Allah Swt selama 20 tahun terkena penyakit, seluruh kedua belas anaknya meninggal dunia, semua hartanya habis.” Ia pun menimpal, “Yang semua Anda ucapkan itu benar. Dan saya berharap anda bisa menjadi sebagian dari kecil sepertinya. Karena saya telah menemukan anak anda telah wafat dikerubungi oleh singa.” Tanpa diduga, pria tua ini tersenyum setelah mendengar kabar duka tersebut dan berkata “Alhamdulillah, Dia telah membuat anak saya mendahului saya ke surga dan tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepadanya.”
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, pria tua ini menarik nafas panjang lalu meninggal dunia. Melihat hal tersebut ia menutupi jenazah dengan jubahnya dan keluar untuk mencari bantuan. Atas izin Allah ia melihat 4 orang penunggang kuda sedang melewati area tersebut dan meminta bantuan untuk mengurus jenazahnya. Ketika 4 orang tersebut menghampiri mereka terkejut dan berkata, “Orang ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Pria ini pernah diminta untuk menjadi hakim, namun ia menolaknya dan pergi.”
Sungguh kisah yang sangat inspiratif untuk dijadikan contoh oleh kita semua. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, Abu Qilabah tidak pernah sekalipun berhenti untuk memunajatkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. Lantas hal apalagi yang kita keluhkan? Di setiap kesusahan pasti ada makna dibaliknya. Oleh karena itu jangan terlalu memfokuskan pada sudut pandang negatifnya saja. Lapangkan pikiran dan lihatlah kebaikan yang ada dalam suatu ujian yang kita dapat. Jangan jadikan jadikan cobaan sebagai alasan kita lupa untuk mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.