Di balik hiruk-pikuk dunia yang terus berjalan, Gaza berteriak dalam sunyi. Jeritan anak-anak yang kehilangan orang tua, tubuh rapuh yang meregang nyawa karena kelaparan, dan keluarga yang terkubur di bawah puing-puing bangunan. Menjadi potret nyata betapa kemanusiaan sedang diuji. Lebih dari sekadar angka, setiap korban adalah wajah, harapan, dan mimpi yang direnggut paksa. Hari Kemanusiaan Internasional bukan sekadar peringatan di kalender, melainkan panggilan nurani bagi dunia, sampai kapan kita hanya menonton, sementara Gaza terus berdarah?
Hingga Agustus 2025, lebih dari 62.000 warga Palestina meninggal akibat genosida yang dilakukan oleh Israel. Termasuk ratusan nyawa yang hilang karena kelaparan akut dan kekurangan gizi. Total korban meninggal dunia akibat kondisi kelaparan kini menjadi 263 orang, di antaranya 112 anak-anak. Sementara itu, ribuan lainnya terluka dan terus bertambah setiap harinya.
Baca Juga: Israel Serbu Kapal Kemanusiaan: 21 Aktivis Diculik, Bantuan Disita
Di sisi lain, upaya penyelamatan di lapangan masih sangat terhambat. Banyak korban yang tertimbun reruntuhan atau bahkan tergeletak di jalanan, sementara tim penyelamat tidak dapat menjangkau karena serangan udara Israel yang juga ikut menargetkan mereka serta keterbatasan peralatan yang digunakan.
Hari Kemanusiaan Internasional, yang diperingati setiap 19 Agustus, menjadi pengingat penting akan nilai kemanusiaan dan solidaritas, terutama bagi mereka yang hidup dalam konflik dan penderitaan. Momen ini tak hanya untuk mengenang perjuangan para pekerja kemanusiaan, tetapi juga untuk mendengar jeritan rakyat yang terjebak dalam krisis Gaza.
Dari segala penderitaan yang dialami rakyat Gaza, Palestina. Kini, bukan saatnya hanya bersimpati, tapi bangkit dan mendesak lahirnya aksi nyata, karena kemanusiaan yang terancam tidak bisa menunggu. Solidaritas ini dapat diwujudkan dengan berbagai cara di antarnya sebagai berikut:
1. Mendukung organisasi kemanusiaan
Kita bisa membantu dengan memberikan donasi atau mendukung kegiatan organisasi kemanusiaan yang bekerja langsung di lapangan untuk membantu rakyat Palestina.
2. Menyebarkan kesadaran dan informasi akurat
Melalui media sosial dan komunitas, kita dapat menyebarkan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat tentang kondisi di Palestina agar semakin banyak orang peduli dan terlibat.
Baca Juga: Membungkam Kebenaran: Israel Bunuh Jurnalis Gaza di Garis Depan
3. Menekan para pemimpin dunia untuk membuka akses bantuan
Menekan para pemimpin dunia untuk berhanti terlibat dan berikan tekanan kepada Israel agar jalur bantuan kemanusiaan penuh ke Gaza segera dibuka.
4. Melakukan aksi solidaritas lokal
Misalnya mengadakan kegiatan penggalangan dana, diskusi publik, atau kampanye yang menumbuhkan empati dan dukungan nyata bagi Palestina.
Hari Kemanusiaan bukan hanya soal peringatan, ini tentang refleksi dan aksi. Gaza bukan sekadar berita; itu adalah jeritan nyawa yang butuh uluran tangan dunia, bukan sekadar belas kasih. Jika bukan kita yang bertindak, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.