We Listen, We Don’t Judge (Perspektif Islam dalam Berinteraksi)

We Listen, We Don’t Judge (Perspektif Islam dalam Berinteraksi)


Eliyah
23/12/2024
8 VIEWS
SHARE

Di era digital saat ini, ungkapan "We Listen, We Don't Judge" (Kami Mendengarkan, Kami Tidak Menghakimi) semakin populer, terutama di media sosial. Ungkapan ini menekankan pentingnya mendengarkan orang lain dengan empati tanpa memberikan penilaian yang terburu-buru. Konsep ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga lisan, berprasangka baik, dan saling menasihati dalam kebaikan.

Rasulullah saw adalah teladan utama dalam mendengarkan. Beliau selalu mendengarkan dengan seksama setiap perkataan sahabatnya, bahkan anak-anak kecil sekalipun. Beliau tidak pernah memotong pembicaraan atau meremehkan pendapat orang lain. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mendengarkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan dan empati. Mengapa berprasangka buruk itu dilarang?

Allah Swt berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah adadi antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)   

Baca juga: Yuk, Merdekakan Hartamu dengan Berzakat!

Ayat ini dengan jelas melarang kita untuk berprasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Berprasangka buruk dapat mendorong kita untuk menghakimi orang lain tanpa dasar yang benar, yang bertentangan dengan prinsip "We Listen, We Don't Judge". Jika kita melihat kesalahan pada orang lain, Islam mengajarkan kita untuk menasihati dengan cara yang baik, bukan dengan menghakimi atau mencela. Rasulullah saw bersabda:

"Agama itu adalah nasihat." (HR. Muslim).

Menasihati dengan cara yang baik berarti mendengarkan terlebih dahulu penjelasan dari orang tersebut, memahami konteksnya, dan kemudian memberikan nasihat dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lantas, bagaimana implementasi "We Listen, We Don't Judge" dalam Kehidupan Sehari-hari? Simak baik-baik!

1. Dengarkan dengan Empati

Berikan perhatian penuh saat orang lain berbicara, tanpa memotong atau menginterupsi. Cobalah untuk memahami sudut pandang mereka.

2. Hindari Penghakiman Terburu-buru

Jangan langsung memberikan penilaian atau kesimpulan sebelum memahami situasi secara menyeluruh.

3. Berprasangka Baik

Usahakan untuk selalu berprasangka baik terhadap orang lain, kecuali ada bukti yang kuat untuk sebaliknya.

Baca juga: Tidak Boleh Melakukan Ini dalam Zakat Pertanian!

4. Nasihati dengan Bijak

Jika perlu memberikan nasihat, lakukan dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan menghakimi atau mencela.

5. Gunakan Media Sosial dengan Bijak

Hindari menyebarkan ujaran kebencian atau komentar negatif di media sosial. Gunakan platform tersebut untuk menyebarkan kebaikan dan inspirasi.

Konsep "We Listen, We Don't Judge" sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kita untuk menjaga lisan, berprasangka baik, dan saling menasihati dalam kebaikan. Dengan mengamalkan prinsip ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang, serta menjalankan dakwah dengan cara yang lebih damai.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA