Kucing adalah salah satu hewan yang sering berada di sekitar kita, baik menjadi hewan peliharaan maupun bukan. Bagi sebagian orang hewan berbulu ini tidak sekadar hewan peliharaan, akan tetapi menjadi bagian dari keluarga. Bahkan, Rasulullah saw pun memiliki kucing yang sangat beliau sayangi.
Islam sangat menekankan kasih sayang terhadap hewan. Menyiksa atau membiarkan hewan kelaparan termasuk perbuatan dosa besar. Rasulullah pernah mengisahkan seorang wanita yang masuk neraka karena menelantarkan seekor kucing.
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing yang dikurungnya hingga mati, wanita itu masuk neraka karenanya. Kucing itu tidak diberinya makan, tidak diberinya minum, tidak pula dilepaskannya hingga dia bisa memakan hewan yang ada di tanah.” (HR. Bukhari, No. 3482 dan Muslim, No.2242).
Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa dalam Islam, menyayangi hewan bukan pilihan, tapi kewajiban moral dan spiritual.
Baca Juga: Adab Sebelum Menyembelih Hewan Kurban, Poin 5 Sering Terlupa!
Menurut Gus Hayid seorang dai sekaligus Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LDPBNU), berdasarkan pendapat mu’tamad atau pendapat yang paling kuat para ulama sepakat bahwa membunuh kucing hukumnya haram. Namun ada perbedaan pendapat dari beberapa ulama termasuk Al Qadli Husain, menurutnya jika kucingnya brutal dan membahayakan nyawa manusia maka boleh di bunuh. Manusia pun dapat mengambil tindakan terukur jika kucingnya sudah membahayakan nyawa manusia.
Lalu apabila seseorang tidak menghendaki keberadaan kucing di dekatnya hendaklah ia mengusirnya dengan cara yang wajar, seperti memindahkannya ke lingkungan yang menerima keberadaan kucing atau memberikannya kepada pencinta hewan untuk dipelihara dan dirawat.
Dalam sejarah Islam, ada seorang sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin Sakhr yang memiliki banyak kucing dan ia sangat memuliakan kucing-kucing yang dipeliharanya. Sehingga ia mendapatkan julukan Abu Hurairah atau bapak kucing. Kisah Abu Hurairah sesuai dengan anjuran Islam untuk memuliakan hewan, bahkan ketika seseorang hendak menyembelih hewan kurban ia harus berhati-hati jangan sampai menyiksanya.
“Barang siapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
Baca Juga: Berkurban dengan Hewan yang Sedang Hamil, Bagaimana Hukumnya?
Selain itu, bagi seseorang yang menyayangi hewan akan ada pahala besar yang menanti. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
“Setiap air yang diberikan kepada hewan hidup (untuk minumnya) mendatangkan pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menganiaya kucing bukan hanya mencederai rasa kemanusiaan, tapi juga melanggar ajaran agama. Islam menanamkan kasih sayang sebagai dasar dalam memperlakukan semua makhluk. Maka, memperlakukan kucing dengan baik bukan hanya bentuk cinta pada sesama makhluk, tapi juga bukti ketaatan kepada Allah dan teladan dari Rasulullah saw.
Mari kita jaga, rawat, dan muliakan kucing sebagaimana kita berharap rahmat Allah dalam setiap aspek hidup kita.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.