Perasaan kamu tentang artikel ini?
”Muda bekerja, tua memetik hasilnya.”
Moch. Abdallah (24), atau yang akrab disapa Abdal, adalah sosok pemuda tangguh dari Kampung Pasircau, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang. Sejak kedua orang tuanya memutuskan berpisah pada tahun 2022, Abdal tak hanya menjadi anak, tapi juga menjadi tulang punggung keluarga.
Tahun 2024 menjadi titik balik, sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar dan Rumah Yatim hadir membawa harapan. Abdal, ikut sebagai anggota dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sukawangi Sehati.
Ibunya seorang perempuan tabah yang tak banyak bicara dan adiknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP, menjadi alasan utama mengapa Abdal harus terus berjalan, bahkan ketika jalannya penuh tantangan. Ia bekerja apapun, kapanpun, asal bisa membawa pulang harapan untuk keluarganya.
Dengan modal awal 500 ribu rupiah, jumlah yang bagi sebagian orang mungkin hanya cukup untuk sekali makan di kota, Abdal memulai dagang kecil-kecilan. Tak besar, tak mewah, tapi cukup untuk membuatnya bermimpi lagi.
Bukan tentang kekayaan, cita-citanya sederhana namun bermakna. Ia ingin memperbesar usahanya secara mandiri, punya tabungan untuk masa depan, dan yang paling penting menjadi tumpuan bagi adik kesayangannya agar tak harus menapaki jalan hidup seberat dirinya.
Kini, setiap rupiah yang ia dapatkan adalah hasil dari keringat yang penuh tekad. Ia tak lagi berjalan dalam gelap, ia meniti hidup dengan tujuan. Dengan tangan yang terampil dan hati yang jernih, Abdal sedang menulis ulang nasibnya sendiri.
Dan semua ini dimulai dari selembar harapan bernama “program pemberdayaan”. Bagi Abdal, itu bukan sekadar bantuan, itu adalah bukti bahwa keajaiban bisa datang lewat tangan manusia yang peduli.
Terima kasih kepada LAZ Al-Azhar dan Rumah Yatim. Semoga berkah dan istiqamah, karena dari tangan-tangan itu, lahirlah cahaya yang tak hanya menuntun satu langkah, tapi menerangi jalan seluruh kampung.
.jpeg)
