Odo Hadori merupakan petani binaan LAZ Al Azhar yang berhasil meraih penghargaan dari Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, S.I.P. Penyerahan apresiasi diberikan dalam ajang peringatan hari jadi Kabupaten Tasikmalaya yang ke-392 tahun di Alhambra Hotel (26/07). Odo Hadori, sekaligus Ketua KSM Sarimukti Berdikari menerima apresiasi tersebut pada kategori Layang Kamukten di sektor pertanian.
Sebagai ketua Kelompok Tani Sarimukti Desa Manggungsari, Abah Odo dikenal sebagai sosok inovatif karena telah menjadi arsitek kincir air yang dapat dimanfaatkan para petani untuk irigasi sawah. Kincir air tersebut digunakan ketika musim kemarau tiba dengan memanfaatkan aliran sungai Citanduy.
Abah Odo mengatakan, sedikitnya ada 10 hektare sawah yang dapat teraliri, dan untuk satu kincir air bisa mengairi sekitar setengah hektare lahan sawah. Berkat inovasi ini para petani tetap bisa bertani meski di tengah panasnya musim kemarau. Selain itu, hasil panen yang didapat sama baiknya ketika di musim hujan.
Baca juga: Desa Berdikari Waringinsari Jadi Lokasi Study Banding Penggerak Desa
Sosok petani Sejati (sejahtera, terampil, dan inovatif) telah melekat dalam diri Odo Hadori. Ia dulunya sempat berjualan bubur ayam, es cendol, membuka warung, hingga berdagang gorengan di pasar sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus mengelola lahan miliknya. Di usia senjanya, Abah Odo tetap memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan hasil panen secara maksimal. Di atas lahan seluas 4200 meter persegi, Abah Odo mampu memperoleh hasil panen sebanyak 2 ton di setiap kali musim panen tiba.
Perjuangan Abah Odo, tidak hanya diraih atas kerja kerasnya, tapi juga dukungan dari para anggota KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Sarimukti Berdikari dengan dibersamai oleh Dasamas LAZ Al Azhar. Menggeluti dunia pertanian sejak tahun 2003, membuat ia memiliki banyak pengalaman. Perubahan demi perubahan terus dirasakan Abah Odo, hingga akhirnya turut bergabung dengan LAZ Al Azhar pada tahun 2023.
Menurut Abah Odo, hadirnya program pemberdayaan LAZ Azhar melalui instrumen Rumah Pemberdayaan Pertanian (RPP) dan berdirinya Saung Ilmu sebagai pusat edukasi untuk para petani menjadi suntikan semangat baru bagi para petani di sana.
”Alhamdulillah, sebagian masyarakat khususnya para petani di sini dapat terbantu dan meringankan beban modal pertanian dari segi pembiayaan melalui Program Rumah Pembiayaan Pertanian,” katanya.