Gencatan Senjata; Napas Kehidupan bagi Palestina?

Gencatan Senjata; Napas Kehidupan bagi Palestina?


Eliyah
16/01/2025
19 VIEWS
SHARE

Kabar Israel dan Palestina yang akan melakukan gencatan senjata sudah tersebar keseluruh penjuru dunia. Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Apakah kemudian hal tersebut menyurutkan semangat kita dalam membela Palestina karena merasa sudah aman? Tentu tidak.

Gencatan senjata bukan sebuah kemerdekaan, melainkan merujuk pada penghentian sementara permusuhan dan seringkali dianggap sebagai upaya untuk memberikan ruang bagi perdamaian dan mencegah korban jiwa lebih banyak. Gencatan senjata memang menjadi napas kehidupan bagi Palestina, tetapi juga menjadi sikap kewaspadaan yang semakin meningkat, karena memastikan agar gencatan senjata tersebut tidak menjadi sebuah ilusi yang menguntungkan pihak-pihak yang lebih kuat.

“Apakah gencatan senjata mampu membuka jalan perdamaian yang seterusnya?” Inilah sebuah pertanyaan yang bahkan belum ada yang bisa memastikan jawabannya. Fakta sekarang adalah, meskipun banyak negara dan organisasi internasional mendesak untuk penghentian permusuhan dan terlibat dalam mediasi, perdamaian yang nyata seakan masih jauh dari jangkauan. Meski hanya sementara, setidaknya gencatan senjata ini memberikan ruang istirahat untuk masyarakat Palestina. Sebagaimana dikutip dalam @Kompas.com inilah poin-poin dari gencatan senjata Israel – Palestina yang bisa kita ketahui!

1. Fase gencatan senjata awal akan berlaku selama enam pekan, termasuk penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza tengah dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara.

Baca juga: Ketika Veto Membungkam Keadilan: Solidaritas untuk Palestina di Tengah Ketidakberdayaan Internasional

2. Kesepakatan itu mengharuskan 600 truk bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari selama gencatan senjata, 50 di antaranya membawa bahan bakar, dengan 300 truk dialokasikan ke utara.

3. Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua perempuan (tentara dan warga sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun. Dalam hal ini, Hamas akan membebaskan sandera perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun terlebih dahulu, diikuti oleh pria di atas 50 tahun.

4. Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara perempuan Israel yang dibebaskan Hamas.

5. Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak Palestina di bawah 19 tahun yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 pada akhir tahap pertama. Jumlah total warga Palestina yang dibebaskan akan bergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan, dan bisa jadi antara 990-1.650 tahanan Palestina, termasuk pria, perempuan, dan anak-anak.

6. Hamas akan membebaskan para sandera selama 6 pekan, dengan setidaknya tiga sandera dibebaskan setiap pekannya dan sisanya dari 33 sandera sebelum akhir periode. Semua sandera yang masih hidup akan dibebaskan terlebih dahulu, diikuti oleh jenazah sandera yang sudah meninggal.

7. Pelaksanaan perjanjian akan dijamin oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

8. Negosiasi fase kedua perjanjian akan dimulai pada hari ke-16 dari tahap pertama dan diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa, termasuk tentara laki-laki Israel, gencatan senjata permanen dan penarikan tentara Israel secara keseluruhan.

9. Gencatan senjata Gaza fase ketiga diharapkan mencakup pemulangan semua jenazah yang tersisa dan dimulainya rekonstruksi Gaza, yang diawasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA