Apa Benar Orang Miskin jadi Urutan Pertama Masuk Surga?

Apa Benar Orang Miskin jadi Urutan Pertama Masuk Surga?


Siti Adidah
13/12/2023

Al-Qur’an surah Al-Baqarah menerangkan bahwa orang-orang yang masuk surga adalah mereka yang beriman dan melakukan amal saleh. Orang-orang yang seperti inilah yang kelak Allah sediakan surga baginya.

“Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya’ Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Baqarah: 25).

Akan tetapi, seringkali kita mendengar bahwa ‘orang miskin adalah golongan yang akan lebih dulu masuk surga.’ Apa benar? 

Baca juga: Tigal Hal yang Dapat Mengubah Hidup Kamu Menjadi Lebih Baik!

Coba kita ingat-ingat kembali hadis riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi tentang keutamaan orang-orang miskin yang masuk surga lebih dulu daripada orang kaya.

Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa orang miskin akan lebih dulu masuk surga daripada orang kaya. Tetapi hadis tersebut juga mengatakan bahwa golongan orang miskin yang masuk surga lebih dulu adalah mereka yang beriman. 

Baca juga: Rajin Salat tapi Masuk Neraka, Kok Bisa!?

Dijelaskan juga oleh Habib Taufiq Assegaf dalam kanal Youtube @Tezalni. Beliau mengatakan bahwa orang miskin memang lebih dulu masuk surga karena orang kaya banyak hal yang perlu dihisab, sedangkan orang fakir tidak punya apa-apa.

“Sebenarnya, kemelaratan itu adalah bisa kamu manfaatkan menjadi orang pilihan Allah. Sampai Nabi menggambarkan gini, ‘Orang-orang fakir umatku ini masuk sebelum yang kaya-kaya.’ Jadi orang kaya masih dipending jangan masuk surga dulu belum selesai hisabnya, ‘Ini tahun pertama dari kamu kerja, hasilnya kamu sekian, gimana caranya kamu bisa mendapatkan hasil sekian, ke mana kamu arahkan itu. Tahun kedua, tahun ketiga, terus begitu. Yang orang fakir ya gak ada apa-apa. Apa yang mau dihisab, gak ada apa-apa. Orangnya gak berbuat haram, ayo masuk surga. Dan 500 tahun baru menyusul orang yang kaya-kaya,” jelas Habib Taufiq Assegaf.

Ustad Felix Siauw juga mengatakan hal yang sama dalam kanal Youtube @tvcahayaislammuslim, “Orang kaya itu masuk surganya 500 tahun belakangan daripada orang miskin. Kenapa? Karena perhitungannya banyak, akuntansinya banyak, tebel hitungannya. Tapi bukan berarti jadi orang kaya itu salah, tidak juga. Karena orang-orang kaya yang mendermakan hartanya di jalan Allah Swt., Allah katakan mereka juga mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang utama. Sebagaimana yang terjadi pada sahabat-sahabat yang mereka senantiasa menggunakan hartanya di jalan Allah Swt.,” jelas Ustad Felix Siauw.

Baca juga: Allah Menyukai Amalan yang Sedikit tapi Rutin

Dari semua penjelasan di atas, poinnya adalah ketika seseorang diuji kefakiran atau kemiskinan, pergunakanlah hal itu untuk mencapai rahmat Allah dengan cara beriman dan bersyukur atas apa yang Allah berikan. Orang-orang miskin lebih dulu masuk surga itu adalah mereka yang senantiasa beriman dan beramal saleh kepada Allah. Dan orang-orang kaya jika ingin mendapatkan keutamaan juga, maka pergunakanlah harta tersebut di jalan Allah.

Semoga kita senantiasa beriman dan taat kepada Allah Swt., karena sejaitnya kaya atau miskin itu adalah ujian. Seseorang diuji ketika sempit, juga lapang.

BACA JUGA