Runtuhkan Blokade Israel: Freedom Flotilla Kirim Kembali Kapal Bernama Handala

Runtuhkan Blokade Israel: Freedom Flotilla Kirim Kembali Kapal Bernama Handala


Risdawati
12/07/2025
15 VIEWS
SHARE

Setelah penyitaan kapal Madleen oleh angkatan laut Israel di perairan internasional bulan lalu, Freedom Flotilla Coalition (FFC) kembali mengirimkan kapal dalam upaya menantang blokade Israel terhadap wilayah Palestina.

Kabar ini didapatkan dari media sosial Rima Hassan: “Kapal Freedom Flotilla berikutnya akan berangkat beberapa hari lagi.” tulisnya dalam postingan X.

Kapal yang dikirimkan FFC dijadwalkan akan berangkat pada Ahad, 13 Juli 2025 dan pemberangkatan dimulai dari Sisilia, Italia. Kapal ini diberi nama Handala, karakter yang sangat ikonik di Palestina, karakter ini dibuat oleh seorang kartunis politik Palestina bernama Naji al-Ali.

Handala digambarkan sebagai sosok anak kecil (pengungsi) tanpa alas kaki, berambut runcing yang membalikkan badannya dari ketidakadilan. Ia bersumpah tidak akan membalikkan badannya kembali hingga Palestina merdeka. Karakter Handala dibuat pada tahun 1969 dan mempresentasikan penderitaan yang dialami oleh anak-anak Palestina. Sementara itu kapal sebelumnya Madleen, terinspirasi dari seorang nelayan perempuan satu-satunya di Gaza yakni, Madleen Kulab.

Kapal Handala akan mengirimkan bantuan kemanusiaan yang di dalamnya akan ada aktivis, petugas medis, pengacara, sukarelawan, dan jurnalis. Namun belum jelas siapa saja aktivis yang akan ikut dalam kapal tersebut dan apakah Rima Hassan serta aktivis yang sebelumnya ditahan akan kembali berpartisipasi.

Baca Juga: Ketika Gaza Tak Lagi Bisa Meminta Tolong

Upaya FFC dalam menembus blokade Israel tidak hanya terjadi tahun ini, tapi tahun-tahun sebelumnya FFC melakukan hal yang serupa. Awal kapal FFC berlayar ke Gaza pada tahun 2010 dengan misi yang sama, saat itu sangat sedikit bantuan yang masuk ke Gaza yang mengakibatkan kelaparan dan meningkatnya kasus malnutrisi dan dehidrasi di kalangan pria, wanita, anak-anak, dan orang tua.

Dalam siaran pers resmi yang dilakukan Senin lalu, FFC mengatakan: “Misi ini adalah untuk anak-anak Gaza. Kami bukan Pemerintah. Kami adalah orang-orang, yang mengambil tindakan di mana lembaga-lembaga telah gagal.” katanya. 

Kapal Handala sebelumnya telah berlayar pada tahun 2023 dan 2024 di berbagai pelabuhan Eropa dan Inggris dalam upaya menarik perhatian publik dan membangun solidaritas kemanusiaan. Kembalinya Freedom Flotilla Coalition ke perairan Gaza bukan sekadar pengiriman bantuan kemanusiaan melainkan sebuah pernyataan moral. Mereka membawa harapan, solidaritas, dan suara yang menolak untuk diam terhadap ketidakadilan.

Baca Juga: Gencatan Senjata: Peluang untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Meskipun tantangan legal, diplomatik, dan militer membayangi setiap pelayaran, upaya ini mencerminkan tekad komunitas internasional untuk tidak membiarkan Gaza terkunci dalam penderitaan yang sunyi. Kapal-kapal ini berlayar membawa ingatan bahwa di balik pagar pembatas dan embargo, ada manusia dengan hak yang sama atas hidup yang layak dan bermartabat.

Apakah armada ini akan berhasil mencapai tujuannya atau tidak, satu hal kini menjadi jelas, pesan mereka telah sampai. Dan semakin banyak pihak yang mulai bertanya bukan hanya mengapa mereka berlayar, tetapi mengapa dunia terus membiarkan Gaza terkurung?


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA