Menjadi
manusia mulia dan taat yang disayangi oleh Allah Swt. adalah keinginan semua
umat muslim. Maka dari itu, seringkali kita tidak pernah lupa untuk terus
berlomba-lomba dalam kebaikan, memanfaatkan waktu untuk hal yang bermanfaat,
dan rajin beribadah kepada Allah Swt.. Akan tetapi, sebagai manusia biasa, kita
sadar akan kelalaian kita yang seringkali berbuat dosa. Seringkali kita menjadi
manusia yang lupa bahwa segala aktivitas kita ada pada penjagaan dan pengawasan
Allah.
Menjadi
seorang yang taat tidaklah mudah, karena akan banyak ujian yang menimpa
keimanan kita. Sehingga banyak dari kita umat muslim yang masih melaksanakan
ibadah tetapi tidak sesuai dengan ketentuannya. Seringkali juga kita rajin
ibadah kepada Allah, tetapi masih melakukan dosa yang lain. Sebagaimana
orang-orang yang rajin ibadah, tetapi tercatat masuk neraka. Muslim sudah tahu?
Mengapa bisa demikian? Seharusnya ibadah menjadikan kita semakin dekat dengan
Allah, bukan semakin menjauh atau malah sampai masuk neraka. Mari kita simak
penjelasannya!
Pada
kanal YouTube @islam_kuno1450, Ustazah Oki Setiana Dewi menjelasan tentang
orang-orang yang masuk neraka padahal rajin ibadah. Beliau mengatakan bahwa
orang yang rajin ibadah tetapi tidak bisa menjaga lisan, yakni sering menyakiti
hati orang lain, ia adalah ahli neraka.
“Mungkin kita baik, salat kita baik, baca Al-Qur’an kita baik, tapi kadang lisan kita tak terjaga. Makanya Rasul katakan apa? Ketika ada salah seorang sahabat mengatakan, ‘Rasul, di sini ahli ibadah, salatnya bagus, mengajinya bagus, ibadah kepada Allah bagus tetapi lisannya menyakiti hati tetangganya. Apa kata Rasul? Dia adalah ahli neraka.’ Ibadahnya tidak berefek,” ujar Ustazah Oki Setiana Dewi.
Baca juga: Habis Salat jangan Langsung Pergi Dulu!
Tak
lepas dari itu, Ustad Dr. Syafiq Riza menjelaskan juga terkait hal yang sama
dalam kanal YouTube @Surabaya Mengaji. Beliau menjelaskan bahwa salat itu
mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Tetapi ada orang-orang yang rajin
salat namun masuk neraka. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang
akidahnya tidak benar. Orang yang salat tetapi celaka mempunyai tiga sifat,
yakni:
1. Lalai
dengan salatnya
Golongan
orang-orang yang menunda salat, yang terburu-buru dalam salatnya,
bermalas-malasan, dan tidak peduli panggilan Allah ketika azan sudah
dikumandangkan.
2. Riya’
Orang-orang
dari golongan ini, secara amalan sudah meremehkan amalan dia dan secara hati
bukan diniatkan karena Allah. Padahal, dalam beribadah dan beraktivitas apapun
kita, harus diniatkan karena Allah Swt.
3. Enggan
memberikan bantuan
Orang yang paling dicintai
Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah
adalah memberi kegembiraan seorang mukmin dan menghilangkan salah satu
kesusahannya. Bagaimana kita bisa menjadi orang yang bermanfaat jika kita
enggan memberikan bantuan?
Selain hablumminallah, kita juga harus menjalankan hablumminannas. Karena ibadah tidak sekadar spiritual, tetapi membantu orang lain juga bagian dari ibadah. Celakalah orang-orang yang rajin salat, tetapi tidak peduli akan kesulitan orang lain.
Baca juga: Azan Duduk, Memang Boleh?
Dari ketiga pernyataan tersebut, sudah tercantum dalam Al-Qur’an
surah Al-Ma’un ayat 4-7, yang memberikan penjelasan untuk orang-orang yang
rajin salat tetapi celaka.
“Maka
celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
yang berbuat riya’, dan enggan memberikan bantuan.”
(Q.S Al-Ma’un: 4-7).
Maka
dari itu, meskipun kita rajin salat, perhatikan juga ketentuan dan belajarlah
bagaimana salat kita bisa diterima oleh Allah Swt.. Semoga kita semua dijauhkan
dari hal-hal buruk dan dimudahkan untuk terus taat kepada Allah.