Anak Kecil di Punggung Nabi, dan Kita yang Sering Kehilangan Sabar

Anak Kecil di Punggung Nabi, dan Kita yang Sering Kehilangan Sabar


Risdawati
23/07/2025
7 VIEWS
SHARE

Ayah, Bunda…

Pernahkah saat sedang salat, si kecil tiba-tiba merengek, menarik baju, atau bahkan memanjat punggung kita? Dalam kondisi itu, tak jarang kita tetap berusaha menjaga kekhusyukan, tapi setelahnya mungkin kita tergoda untuk memarahi mereka dengan nada tinggi. Reaksi seperti ini bisa saja melukai hati anak, dan tanpa disadari, meninggalkan bekas yang buruk dalam jiwanya.

Namun, tahukah Ayah dan Bunda bahwa kejadian serupa juga pernah terjadi di masa Rasulullah saw? Bahkan beliau sendiri yang mengalaminya.

Dari Syaddan Al-Laitsi radhiyallahuanhu berkata: 

“Rasulullah keluar untuk salat di siang hari entah zuhur atau ashar, sambil menggendong salah satu cucu beliau, entah Hasan atau Husain. Ketika sujud, beliau melakukannya panjang sekali. Lalu aku mengangkat kepalaku, ternyata ada anak kecil berada di atas punggung beliau. Maka aku kembali sujud. Ketika Rasulullah telah selesai salat, orang-orang bertanya,

‘Ya Rasulullah, Anda sujud lama sekali hingga kami mengira sesuatu telah terjadi atau turun wahyu’. Beliau menjawab, ‘semua itu tidak terjadi, tetapi anakku (cucuku) ini menunggangi aku, dan aku tidak ingin terburu-buru agar dia puas bermain.’” (HR. Ahmad, An-Nasai dan Al-Hakim).

Dari hadis ini kita bisa mengambil ibrah agar kita tetap bersikap lemah lembut, dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak. Meskipun mereka telah menggangu kita dalam beribadah, sejatinya anak tidaklah mengerti apa yang sedang kita lakukan. Ia hanya tahu bahwa dia membutuhkan kita.

Baca Juga: Hari Anak Nasional: Cermin Tanggung Jawab Orang Tua

Kasih sayang Rasulullah saw terhadap anak-anak harus menjadi teladan bagi kita sebagai umatnya, masih dengan kejadian yang sama di mana Rasulullah mengimami salat para sahabat sambil menggendong Umamah binti Abu al-Ash’. Hal ini diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahuanhu ia berkata:

“Saya melihat Nabi shallallahu’alaihiwasallam mengimami salat orang-orang sambil menggendong Umamah binti Abu al-Ash’, bayi Zainab binti Muhammad saw di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau meletakkan anak itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya (maksudnya menggendongnya kembali).” (Shahih Muslim 543-42).

Kita memang harus banyak belajar dari Rasulullah saw dalam mencurahkan kasih sayang dan memuliakan anak-anak. Lalu menerapkannya dalam setiap pola asuh, keteladanan Rasulullah menjadi cahaya bagi para orang tua agar dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas tapi juga berakhlak mulia.

Semoga dengan meneladani kisah Nabi kita dapat menciptakan rumah yang nyaman dan penuh kasih sayang di dalamnya.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA