Dulu Terlupakan, Kini jadi Harapan: Kebangkitan Saung Ilmu Kotayasa

Dulu Terlupakan, Kini jadi Harapan: Kebangkitan Saung Ilmu Kotayasa


Eliyah
22/07/2025
6 VIEWS
SHARE

Di balik rimbunnya alam Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, berdiri sebuah bangunan sederhana yang kini menjelma menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Namanya Saung Ilmu Ar-Rohmaniah, sebuah inisiatif lokal yang tumbuh dari semangat gotong royong dan visi besar membangun desa dari pinggiran.

Bermula dari kondisi memprihatinkan sebuah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) tua, pembangunan Saung Ilmu digagas sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat Kabupaten Banyumas. Setelah dilakukan survei mendalam oleh sejumlah pihak, termasuk Lembaga Zakat Nasional Al Azhar, Desa Kotayasa dipilih karena potensinya yang besar, baik dari segi sumber daya alam maupun semangat warganya.

Bangunan lama TPQ Ar-Rohmaniah kemudian direhabilitasi menjadi struktur permanen yang fungsional. Proses ini tak lepas dari keterlibatan masyarakat setempat dan dukungan mitra lembaga. Kini, Saung Ilmu Ar-Rohmaniah berdiri kokoh dengan fasilitas yang mendukung beragam kegiatan keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan sosial.

Di bidang pendidikan dan dakwah, Saung Ilmu mengelola sejumlah program, antara lain TPQ Ar-Rohmaniah, Madrasah Diniyah Takmiliah, kelompok rebana, majelis wali santri, hingga perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM). Fasilitas ini menjadi ruang belajar alternatif bagi anak-anak dan remaja desa, sekaligus ruang silaturahmi warga.

Tak hanya itu, lembaga ini juga mengembangkan sayapnya ke bidang ekonomi. Melalui pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kotayasa Brilian Gemilang, Saung Ilmu membina UMKM lokal, memberikan pendampingan untuk petani gula kelapa, hingga memfasilitasi pembiayaan usaha kecil.

Inisiatif lainnya adalah Rumah Bibit atau nursery, yang menyediakan sarana pembibitan sayuran serta penyaluran bibit secara sosial kepada warga. Program ini diperkuat dengan pembuatan demplot pemanfaatan lahan pekarangan, pelatihan pertanian hortikultura, penanaman padi, hingga pembentukan Taruna Tani Milenial, sebuah upaya regenerasi petani di tengah derasnya arus urbanisasi.

Tak berhenti di situ, Saung Ilmu juga merambah dunia digital. Produk-produk hasil karya warga Kotayasa kini dipasarkan lewat warung digital di platform e-commerce seperti Shopee dan Lazada. Unit Pemasaran online ini menjadi jembatan antara potensi lokal dan pasar nasional, membuka peluang ekonomi baru di desa.

Dengan deretan program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, Saung Ilmu Ar-Rohmaniah bukan sekadar bangunan fisik. Ia telah menjelma menjadi simbol perubahan yang lahir dari bawah, membuktikan bahwa pemberdayaan sejati bisa tumbuh kuat dari desa dan memberi dampak nyata bagi masa depan.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA