Perasaan kamu tentang artikel ini?
Tasikmalaya, (19/7) – Harapan untuk pulang dari sawah dengan senyum karena hasil panen yang melimpah bagi para petani di Kelompok Tani Harapan Jaya, Rajamandala, kini pupus sudah. Semua hanya tinggal angan karena serangan hama tikus yang kian merajalela, yang menyebabkan hasil panen padi anjlok drastis, bahkan mencapai penurunan hingga 88 persen.
UU Abd Rohman, salah satu pengurus kelompok tani, mengungkapkan keprihatinannya atas hasil panen musim ini. Dari lahan seluas 7.000 meter persegi yang biasa menghasilkan sekitar 2.500 kilogram Gabah Kering Giling (GKG), ia hanya mampu memanen 300 kilogram GKG.
"Semoga musim ini hama tikus sudah berhenti agar kami bisa panen dengan maksimal dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya dengan nada penuh harap.
Serangan hama tikus ini bukan terjadi dalam semalam. Para petani telah berjibaku menghadapi gangguan ini selama tiga musim berturut-turut. Berbagai upaya pengendalian hama pun telah dilakukan, namun belum memberikan hasil yang signifikan.
Situasi ini membuat Kelompok Tani Harapan Jaya berada dalam tekanan. Penurunan produksi padi yang signifikan tak hanya berdampak pada pendapatan para petani, tetapi juga mengancam ketahanan pangan keluarga mereka.
Mereka tidak sedang meminta keajaiban. Hanya solusi konkret, agar sawah-sawah tak lama lagi bisa kembali hijau. Agar lumbung-lumbung yang kosong bisa kembali terisi. Dan agar harapan, tak lagi tinggal nama.
.jpeg)
