Jakarta, (23/07) - Israel telah mengumumkan tidak akan memperpanjang visa Jonathan Whittall seorang Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Whittall menuduh Gideon Sa’ar telah memutarbalikkan fakta dan memberikan laporan palsu.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu oleh Kantor Menteri Luar Negeri, Gideon Sa’ar menyatakan bahwa:
“Saya telah menginstruksikan tidak memperpanjang visa pejabat PBB Jonathan Whittall, setelah perilakunya yang bias dan bermusuhan dengan Israel. Juga mencoba memutarbalikan fakta, menyajikan laporan palsu, mencemarkan nama baik Israel, dan bahkan menentang peraturan PBB sendiri tentang netralitas.” ujarnya dikutip dari Al Jazeera.
Gideon Sa’ar Menteri Luar Negeri Israel itu menambahkan kembali dalam sebuah pernyataan, “Mereka yang menyebarkan kebohongan terhadap Israel tidak akan ditindak.”
Sementara Whittall sendiri telah tinggal di Yerussalem dan sering mengunjungi Gaza, ia juga telah berulang kali mengecam tindakan Israel terhadap warga sipil yang kelaparan di Gaza.
Ungkapan tersebut ia sampaikan pada saat konferensi pers bahwa warga Gaza yang kelaparan sedang “dibunuh sebagai akibat dari mencoba mencari makanan”.
“Apa yang kita saksikan di Gaza adalah pembantaian, kelaparan yang dijadikan sebagai senjata, pengungsian paksa, dan hukuman mati bagi warga yang hanya berusaha bertahan hidup.” katanya.
Sejak pecahnya Genosida di Gaza, Israel telah mempersulit pejabat PBB yang bekerja di Jalur Gaza, termasuk pejabat dari OCHA, Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia, dan badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Eri Kaneko mengatakan visa bagi staf PBB baru-baru ini diperpanjang untuk jangka waktu yang lebih pendek dari biasanya, dan permintaan akses ke Gaza ditolak untuk beberapa lembaga. Kaneko mengatakan izin bagi staf Palestina untuk memasuki Yerusalem Timur juga ditahan.
Penolakan terhadap Jonathan Whittall ini menambah daftar panjang upaya pembungkaman terhadap suara-suara kemanusiaan yang mengkritisi tindakan Israel di Gaza. Dalam situasi di mana ribuan warga sipil kehilangan nyawa dan jutaan lainnya kelaparan, pembatasan akses dan pelabelan “bermusuhan” terhadap lembaga-lembaga kemanusiaan justru memperparah krisis dan menghambat solusi.
Kondisi kemanusiaan di Palestina semakin mengkhawatirkan. Ribuan warga sipil menjadi korban, dan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, serta obat-obatan sangat sulit dijangkau.
Selain upaya yang dilakukan oleh PBB, kami juga mengajak kamu untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan melalui donasi terbaik kamu. Setiap kontribusi yang kamu berikan akan disalurkan secara amanah dan tepat sasaran.
Mari bersama, bantu ringankan beban saudara-saudara kita di Palestina. Klik di sini.