Kelompok Wanita Tani (KWT) Tanjungpura Berdikari berhasil memanen selada bokor di Rumah Hidroponik, Desa Berdikari. Hasil panen yang diperoleh sekitar 40 kilogram dari 600 lubang tanam yang telah dikelola secara berkelompok.
Kehadiran Rumah Hidroponik menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu yang mulai tertarik dengan dunia pertanian modern. Jenis pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik ini dinilai lebih mudah dan efisien baik dalam modal pembiayaan maupun waktu pengelolaan.
Adapun manfaat penanaman hidroponik seperti selada bokor ini yakni memiliki keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin, perawatan menjadi lebih praktis dan gangguan hama terkontrol, pemakaian pupuk lebih hemat, dan tanaman yang mati lebih mudah saat akan diganti.
Baca juga: Dulu Berpindah-pindah, Posyandu di Pantai Hurip Kini Manfaatkan Saung Ilmu untuk Buka Layanan
Ibu-ibu KWT Tanjungpura Berdikari yang sebelumnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, saat ini bisa menghasilkan penghasilan tambahan untuk keluarga. Karena di Rumah Hidroponik ini menjadi usaha bersama para anggotanya.
Untuk pemasaran sendiri kelompok petani hidroponik di Desa Tanjungpura telah memiliki pasar yang dibina oleh Saung Ilmu dan Pemerintah Desa Tanjungpura seperti pasar-pasar induk di sekitar Tasikmalaya, bahkan hingga pasar swalayan besar.