Semakin modern, semakin banyak istilah-istilah baru yang biasa kita temui. Apalagi di kalangan anak-anak muda. Kali ini kita akan membahas tentang bahasa cinta atau love language. Love language ini menjadi istilah yang sering sekali diucapkan oleh masyarakat kita. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian mencari-cari sendiri love language yang ada dalam diri masing-masing orang.
Love language atau bahasa cinta adalah bahasa kasih sayang yang biasa diimplementasikan untuk sahabat maupun keluarga. Tahukah Sahabat? Sebelum bahasa ini viral, Rasulullah saw sudah lebih dulu mempraktikan love language tersebut kepada para sahabat, keluarga, bahkan kepada orang-orang yang memusuhi beliau sekalipun. Kita juga bisa mengulik akhlak beliau dari bahasa cinta yang digunakan. Semua macam-macam dari love language tersebut dimiliki oleh Rasulullah. Kalau kamu pikir orang-orang zaman sekarang romantis, Rasulullah juga tidak kalah romantis!
1. Kata-kata afirmasi (words of affirmation)
Rasulullah saw dikenal karena kata-kata beliau yang penuh hikmah dan dorongan. Beliau sering memberikan pujian dan dorongan kepada para sahabat dan pengikutnya. Beliau selalu menjaga lisan dan tidak pernah berkata kasar lagi kotor.
“Rasulullah saw bukanlah orang yang biasa mengucapkan kata-kata jorok/buruk, bukan pengutuk dan bukan pula tukang caci maki.” (HR. Muslim).
2. Tindakan pelayanan (acts of service)
Rasulullah saw adalah contoh teladan dalam hal tindakan pelayanan. Hadis riwayat Bukhari menjelaskan bagaimana pelayanan baik Rasulullah terhadap seseorang.
Baca juga: Jangan Malas, Inilah Doa Rasulullah!
“Dari Anas bin Malik r.a, dia berkata: Seorang anak muda Yahudi yang melayani Nabi saw jatuh sakit. Nabi saw datang untuk menjenguknya, lalu duduk di samping kepalanya dan berkata kepadanya, ‘Bersyahadatlah (masuk Islam).’ Anak muda itu memandang ke arah ayahnya yang berada di dekatnya, lalu Nabi saw berkata kepada ayahnya, ‘Taatilah Abu Al-Qasim (gelar Nabi Muhammad saw).’ Ayahnya pun bersyahadat. Kemudian Nabi saw keluar sambil mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang menyelamatkannya dari neraka.'” (HR Bukhari).
Hadis ini menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad saw memberikan perhatian dan pelayanan kepada orang lain, meskipun mereka bukan dari kalangan Muslim. Rasulullah datang menjenguk anak Yahudi yang sedang sakit.
3. Menerima hadiah (receiving gifts)
Hadiah yang diberikan dengan niat baik akan diterima dengan rasa syukur. Beliau sendiri sering memberikan hadiah kepada orang lain sebagai bentuk penghargaan dan kasih sayang.
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari).
4. Waktu berkualitas (quality time)
Rasulullah saw memberikan perhatian penuh kepada orang-orang di sekelilingnya dan menghabiskan waktu dengan mereka. Beliau seringkali meluangkan waktu untuk berdialog, mendengarkan, dan memberi nasihat. Salah satu contohnya adalah waktu yang beliau luangkan untuk mendengarkan keluh kesah para sahabat dan memberikan bimbingan.
5. Sentuhan fisik (physical touch)
Beliau dikenal tidak segan untuk memberikan sentuhan yang penuh kelembutan dan empati, yang merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang.
“Dari Aisyah r.a ia berkata: ‘Dahulu Rasulullah saw meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (Al-Qur’an) sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR. Muslim).
Love language Rasulullah saw mencerminkan prinsip-prinsip yang menekankan pada kasih sayang, perhatian, dan kepedulian. Dengan mengikuti contoh beliau, kita dapat memahami bahwa menunjukkan cinta dan kasih sayang tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Love language Rasulullah menjadi cerminan bahwa akhlak beliau memang sangat baik dan sempurna. Dialah yang disebut sebagai kekasih Allah.
Yukkk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.