Sulitnya pemuda produktif dalam mencari
pekerjaan menjadi keresahan yang dirasakan saat ini. Hal ini tercatat
dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa lebih dari 16%
angka pengangguran di Indonesia disumbang oleh usia 25 hingga 29 tahun, yang mana
mereka masuk dalam usia produktif.
Tidak hanya menjadi perhatian untuk pemerintah, ini menjadi tanggung jawab
bersama untuk membantu para pemuda bangkit menjadi mandiri. Salah satu solusi
yang ditawarkan LAZ Al Azhar yaitu melalui Rumah Gemilang Indonesia (RGI)
dengan membuka peluang bagi para pemuda produktif untuk mengikuti pelatihan dan
pendidikan vokasi berbasis pesantren. RGI menjadi wadah untuk meningkatkan
kompetensi para santrinya agar siap memenuhi kebutuhan lapangan kerja secara
profesional.
Sejak dulu, santri memiliki peran vital dalam perkembangan peradaban Islam
di Indonesia. Santri tidak hanya dididik dalam bidang keagamaan, tetapi juga
diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi bagi kemajuan umat.
Dalam konteks ini, konsep santri berdaya muncul sebagai sebuah gagasan
penting yang menekankan bahwa pemberdayaan santri akan membawa manfaat besar
bagi umat.
RGI dengan berbasis pesantren memberikan ruang bagi santri untuk
mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan soft skill seperti kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim. Melalui kegiatan keagamaan
dan pelatihan skill di RGI, santri dilatih untuk mengambil tanggung jawab dan
berperan sebagai pemimpin di lingkungannya. Santri berdaya tidak hanya cakap
dalam bidang agama, tetapi juga siap memimpin dan menginspirasi umat di
berbagai sektor kehidupan.
Santri berdaya membawa manfaat yang sangat signifikan bagi umat, terutama
dalam mencetak generasi muda yang memiliki moralitas tinggi dan produktivitas
yang unggul. Nilai-nilai yang diajarkan di RGI, seperti kejujuran, disiplin,
dan ketekunan, menjadi modal penting bagi para santri dalam menghadapi
tantangan dunia modern. Dengan moral yang kuat, para santri mampu menjadi
penggerak perubahan yang membangun masyarakat berlandaskan prinsip Islam.
Lahirnya generasi gemilang dari santri RGI menjadi bukti bahwa santri
memiliki kesempatan dan keunggulan di berbagai bidang. Selama 6 bulan santri
RGI mengikuti pelatihan di berbagai bidang seperti Kelas Tatabusana, Kelas
Fotografi dan Videografi, Kelas Desain Grafis, Kelas Aplikasi Perkantoran,
Kelas Teknik Komputer dan Jaringan, Kelas Otomotif, Kelas Kuliner Halal, hingga
Kelas Rekayasa Perangkat Lunak.
Tercatat sebanyak 3.705 alumni telah mengikuti program yang
diselenggarakan Rumah Gemilang Indonesia di Kampus RGI Depok, RGI Sentra
Primer, RGI Magelang, RGI Surabaya, RGI Yogyakarta, dan RGI Cilacap. Oleh
karena itu, para alumni RGI tersebar di seluruh kota maupun kabupaten di
Indonesia. Mereka tidak hanya bekerja untuk diri mereka sendiri, namun juga
berkontribusi secara sosial untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Hingga
saat ini, lebih dari 30 bisnis baru dikembangkan oleh para alumni untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka. Berdasarkan data kuisioner dengan
para alumni, 80 % alumni bekerja, baik sesuai jurusan maupun tidak sesuai
jurusan, 15 % alumni berwirausaha, mengembangkan skill yang dimiliki atau di luar
skill yang dimiliki, dan 5 % alumni mampu menciptakan lapangan
pekerjaan (entrepreneur).
Santri berdaya menjadi aset berharga bagi umat Islam. Dengan bekal
pendidikan agama yang kuat, keterampilan profesional, serta kemandirian
ekonomi, santri mampu memberikan manfaat besar bagi umat dan bangsa. Melalui
pemberdayaan yang menyeluruh, santri dapat menjadi ujung tombak dalam
menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia, sejahtera, dan solid.