Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” (H.R Muslim nomor 2699).
Ilm atau ilmu berasal dari istilah 'alima ya'lamu, yang secara etimologis berarti kejelasan. Dengan demikian, kata ilm secara umum merujuk pada memahami, mengerti, atau mengetahui. Ilmu yang tertanam dalam hati akan membawa petunjuk bagi kebaikan dunia maupun akhirat; yaitu baginya meraih surga.
Ilmu yang menuntun seseorang menuju kebenaran, jalan untuk mengenal Allah, menggapai rida-Nya, dan menjadi lebih dekat kepada-Nya. Ilmu lah yang menjaga dari jalan kesesatan. Sejauh mana amalan seorang hamba bergantung pada ilmu yang dimilikinya. Oleh karena itu, tepatlah jika menuntut ilmu menjadi alasan untuk menggapai janji surga.
Baca juga: Semangat Menuntut Ilmu, Belajar dari Abdullah bin Abbas!
Sebagaimana ilmu adalah penuntun dan sumber petunjuk yang menjaga seseorang dari keraguan, ketidakpercayaan, dan keyakinan yang salah, maka dengan ilmu pula kita dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, tauhid dan syirik, yang makruf nahi munkar.
Oleh Ibnu Rajab Al-Hambali ada empat makna Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga:
1. Dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan memudahkannya masuk surga.
2. Menuntut ilmu adalah sebab seseorang mendapat hidayah. Dapat hidayah, amalannya tambah bagus, lebih dekat dengan Allah berbuah hasil inilah jadi sebab masuk surga.
3. Menuntut suatu ilmu mengantarkannya kepada ilmu lain yang dengan ilmu-ilmu tersebut mengantarkannya kepada surga.
4. Dengan ilmu jalan nyata menuju surga.
Siapapun laki-laki, perempuan, tua, muda sepanjang meluangkan waktunya, menyiapkan dirinya, menempuh satu jalan dengan tujuan dia berusaha mengkaji walaupun hanya sedikit maka itu semua akan menjadi peluang bagi dirinya untuk meringankan langkahnya menuju surga. Ingatlah, bahwa menuntut ilmu dimaknai sebagai usaha dan upaya mempelajari segala sesuatu untuk aplikasi amal ibadah guna menghamba kepada Allah Swt.