Salah satu kewajiban selain puasa yang harus dikerjakan pada bulan Ramadan adalah zakat fitrah. Islam mewajibkan semua pemeluknya untuk mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadan. Karena diwajibkan, maka berdosa orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadan.

Berpuasa saat Ramadan bukan sebuah alasan untuk bermalas-malasan. Bulan suci Ramadan adalah waktu yang terbaik untuk terus beramal saleh, karena saat Ramadan Allah lipatgandakan pahalanya. Selain menahan lapar dan haus, kita juga harus menahan kantuk saat berpuasa. Jangan heran ya sahabat, kalau ada orang yang mudah mengantuk saat sedang berpuasa. Hal itu biasa terjadi salah satunya karena perubahan pola tidur.

Secara umum zakat fitrah wajib dilakukan oleh seorang muslim. Bagi yang meninggalkannya tentu akan berdosa dan pahala akan menunggu untuk yang melaksanakannya. Sebagai ibadah yang hanya satu tahun sekali ini, jangan sampai umat Islam meninggalkannya dan lupa untuk menjalankannya.

Dalam konteks ibadah mahdlah, sebagai hamba Allah kita melaksanakan dengan ketataan dan kepasrahan tanpa harus bertanya mengapa. Sebab, ibadah yang dilaksanakan adalah bentuk penyerahan diri secara absolut dan bentuk cinta tanpa syarat kepada-Nya. Saat kita beribadah, kita sedang merefleksikan versi ter-genuine diri kita sebagai hamba.

Salah satu kewajiban umat muslim selain salat adalah puasa. Puasa adalah kewajiban yang sudah tidak bisa ditawar. Setiap umat muslim yang sehat diwajibkan untuk berpuasa. Dalam praktiknya, sahur menjadi rutinitas penting selama Ramadan. Bukan sekadar penting, tetapi ini juga merupakan anjuran Rasulullah. Apa kata Rasul? Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, ”Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)," (HR Ahmad).

“Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji.” (HR Baihaqi dan Al-Hakim). Meskipun marah adalah salah satu wujud dari emosi manusia, marah datangnya dari setan. Seseorang yang puasa dan dapat menahan amarahnya dengan tidak melampiaskan emosinya maka ia akan tinggi derajatnya di sisi Allah. Begitu pula dengan pahala puasanya yang tidak sia-sia.

Penting untuk kita pahami apa yang dimaksud dengan "mencicipi makanan". Dalam konteks ini, mencicipi berarti memasukkan sedikit makanan ke dalam mulut untuk mengevaluasi rasa, dengan syarat tidak ditelan dan segera dikeluarkan lagi. Ibnu Abbad mengatakan; “Tidak mengapa seseorang yang sedang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu, selama tidak masuk sampai ke kerongkongan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Senin, (11/3) Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar membagikan paket iftar di hari pertama Ramadan untuk warga Palestina. Paket tersebut dibagikan di lokasi Kota Rafah, Gaza Selatan. Selain membuat dapur umum, sebanyak 300 paket makanan siap saji juga langsung didistribusikan kepada warga Palestina yang terdampak perang. Bantuan itu disambut bahagia oleh warga Palestina.

Bulan Ramadan disebut juga bulan kesabaran, Dikatakan demikian karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar melalui ibadah puasa. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari bulan Ramadan adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah latihan sabar.

LAZ Al Azhar kembali menggelar pelatihan untuk relawan Ramadan 1445 H. Training dilaksanakan selama dua hari, pada 21-22 Februari 2024 dengan berbagai materi yang disampaikan, seperti edukasi mengenai ziswaf hingga program-program unggulan LAZ Al Azhar. Acara ini bertempat di Aula Masjid Raya Al Azhar Bintaro, Tangerang Selatan.