Di era digital sekarang, remaja nggak cuma sibuk sekolah, tapi juga aktif berkarya. Ada yang jadi content creator, jualan online, streamer, desainer grafis, bahkan udah bisa ngoding proyek pribadi. Keren banget, kan?
Tapi di tengah semua kesibukan dan kreativitas itu, sering kali ada satu hal yang terlupa yakni berbagi.
Padahal, berbagi nggak harus nunggu kaya dulu. Bahkan dari hobi yang kamu jalani sekarang, kamu udah bisa mulai berbagi lewat infak atau sedekah kecil. Banyak remaja zaman sekarang yang kontennya udah mirip orang profesional, yang bahkan bisa menghasilkan uang sendiri dari endorse, AdSense, live streaming, atau jualan online.
Baca Juga: Merdeka Finansial Ala Islam: Optimalkan Zakat, Infak, dan Sedekah
Misalnya, dari penghasilan Rp100.000, kamu sisihkan Rp5.000 buat infak. Mungkin kelihatannya kecil, tapi besar di sisi Allah. Karena yang dinilai bukan nominalnya, tapi niat dan keikhlasanmu.
Nggak cuma ngonten, skill kayak desain grafis juga bisa jadi ladang berbagi. Misalnya, tiap dapat lima orderan logo atau ilustrasi, satu hasilnya kamu sisihkan buat infak. Atau kasih diskon ke pelanggan sambil bilang, “Sebagian udah aku niatkan buat sedekah ya.” Simpel tapi bermakna.
Intinya, berkarya itu bukan cuma soal cuan. Dari hal kecil, kita bisa belajar bahwa karya kita juga bisa jadi jalan untuk memberi manfaat ke orang lain.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Infak: Dari yang Wajib hingga yang Dilarang
Ingat, rezeki paling berkah adalah rezeki yang juga bisa dinikmati orang lain.
Remaja yang sadar untuk berbagi, sekecil apa pun, adalah remaja yang nggak cuma kreatif, tapi juga punya hati besar dan masa depan yang lebih cerah.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.