Salah satu penerima manfaat dari instrumen program pemberdayaan LAZ Al Azhar yaitu Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP) kembali berhasil memetik hasil panen yang melimpah. Suwanto, seorang petani cabai sekaligus anggota KSM Giyanti Maju Amanah, Desa Pasangsari, Kecamatan Windusari, Magelang, Jawa Tengah berhasil memperoleh hasil panen dalam satu kali panen mencapai 30 kilogram cabai segar.
Awalnya, Suwanto mendapatkan modal usaha pertanian cabai dari RPP sebesar satu juta rupiah untuk lahan seluas 900 meter persegi. Kemudian modal tersebut ia kelola dengan pendampingan bersama Da’i Sahabat Masyarakat (Dasamas). Dalam kegiatan bertani cabainya, Suwanto memulai secara otodidak hingga akhirnya saat ini ia dibantu oleh tiga orang petani lainnya.
Kegigihan Suwanto untuk mengembangkan usaha cabai begitu luar biasa. Adapun panen kali ini merupakan panen ke 13 setelah menerima modal RPP. Kemudian, pemetikan cabai akan terus dilakukan dengan rentan waktu 4-7 hari sekali.
Muhamad Rokib, Dasamas LAZ Al Azhar mengatakan dengan hadirnya program pemberdayaan masyarakat desa di bidang pertanian melalui pemanfaatan dana zakat, infak, dan sedekah secara produktif dengan instrumen RPP, para petani di Desa Pasangsari dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada.
“Melalui akses permodalan RPP, LAZ Al Azhar terus berupaya memberikan kemudahan pinjaman modal tanpa adanya riba kepada para anggota KSM dengan sistem akad salam. Jadi, diharapkan para petani tidak lagi meminjam kepada rentenir. Selain itu juga produktivitas petani dapat semakin meningkat karena pendampingan dan pembinaan yang terus dilakukan,” ujarnya.
Baca juga: LAZ Al Azhar dan Mahasiswa KKN ITB Gelar Pelatihan Vertikultur di Saung Cahaya Desa Cilembu
Dalam kegiatan bertani cabainya yang masih meraba-raba, ia terus berusaha mencari pupuk dengan dosis yang tepat, perawatan yang sesuai hingga menjadikan tanamannya tumbuh subur.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali dengan usaha cabai ini saya dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan perekonomian keluarga. Tidak hanya bantuan modal usaha yang saya dapat, secara berkelanjutan pendampingan juga dilakukan mulai dari mengelola lahan, manajemen pembiayaan, dan juga pemasaran,” ungkap Suswanto.
Ke depan, diharapkan program RPP menjadi model pendayagunaan dengan mengelola dana ziswaf untuk memulihkan perekonomian masyarakat serta mendukung program ketahanan pangan nasional, sehingga dapat luas dirasakan manfaatnya.