Kisah Pedagang Kurma Masuk Surga Karena Anak Yatim

Kisah Pedagang Kurma Masuk Surga Karena Anak Yatim


Siti Adidah
06/09/2023

Kisah-kisah Islami yang inspiratif menjadi alternatif kita untuk meningkatkan keimanan. Terlebih pada zaman Rasulullah, banyak kisah yang memotivasi dalam berbuat kebaikan. Untuk menuju jalan ke surga memang banyak sekali macamnya, seperti pada kisah seorang pedagang kurma yang masuk surga melalui anak yatim, yang kita ketahui bahwa anak yatim memang sangat dikasihi oleh Rasulullah dan barang siapa yang mengasihinya ia akan bersama Rasulullah di surga. Lantas bagaimana kisah seorang pedagang kurma bisa masuk surga karena anak yatim?

Dikisahkan, ada seorang pedagang kurma di Mesir yang sangat kaya, ia bernama Athiyah bin Khalaf. Namun, seiring berjalannya waktu, kekayaannya habis karena bangkrut dan yang tersisa hanya pakaian yang ia gunakan sebagai penutup aurat. 

Baca juga: Kisah Lelaki yang Salah Sasaran, Bersedekah untuk Pencuri, Pezina, dan Orang Kaya

Pada hari Asyura ia pergi ke masjid Amr bin Ash untuk melaksanakan salat subuh berjamaah. Kebiasaan masjid di sana  adalah tidak memperkenankan perempuan untuk memasuki masjid di hari biasa, selain 10 Muharram (hari Asyura). Asyura adalah hari di mana semua orang berkumpul di masjid untuk melakukan doa bersama.

Pada saat itu, Athiyah berdoa kepada Allah agar dipenuhi segala hajat-hajatnya. Di waktu yang bersamaan, ketika ia sedang berdoa datanglah seorang ibu yang membawa anaknya dan berkata, “Wahai Tuan, semoga engkau bisa meringankan kesulitanku dengan sedikit memberikan sesuatu yang bisa aku gunakan untuk memenuhi makanan anak-anak ini. Mereka adalah anak yatim dan tidak memiliki apa-apa. Ketika ayahnya wafat, ia tidak meninggalkan apa-apa untuk anak-anaknya. Kasihanilah, Tuan.” ucap perempuan itu.

Mendengar keluh kesah perempuan itu, Athiyah merasa prihatin, akan tetapi ia tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepada perempuan tersebut. Ia hanya memiliki baju yang sedang dikenakan. Kalau baju tersebut ia berikan, auratnya akan terlihat. Kemudian Athiyah menawarkan kepada perempuan itu untuk ikut bersamanya pulang ke rumah. “Mari ikut bersamaku, akan aku berikan sesuatu kepadamu,” ujar Athiyah.

Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri yang Mendadak Kaya di Zaman Nabi Musa

Lalu perempuan itu mengikuti Athiyah sampai tiba di rumahnya. Athiyah kemudian meminta perempuan tersebut untuk menunggu di luar, sementara Athiyah masuk ke dalam rumah untuk melepas bajunya dan menggunakan sarung lusuh. Kemudian Athiyah keluar menemui perempuan tersebut dan memberikan bajunya kepada perempuan itu. Setelah Athiyah memberikan bajunya, perempuan itu berkata, “Semoga Allah memberikan pakaian-pakaian surga kepadamu sehingga engkau tidak butuh kepada orang lain selama hidupmu.”

Athiyah sangat senang mendengar doa tersebut. Kemudian ia mempersilakan perempuan itu untuk pulang dan ia masuk ke dalam rumah. Di dalam rumahnya ia berzikir sampai larut malam hingga tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu bidadari yang kecantikannya tidak pernah ia lihat selama di dunia. Bidadari tersebut membawa buah apel yang wanginya mengharumkan langit dan bumi. Kemudian buah apel itu dibelah dan diberikan kepada Athiyah. Belahan apel itu mengeluarkan pakaian surga yang tidak sebanding dengan dunia dan seisinya.

Kemudian pakaian itu dikenakan kepada Athiyah. Bidadari tersebut duduk di pangkuannya. Athiyah merasa heran dan bertanya, “Siapakah kamu?”

Bidadari itu menjawab, “Akulah Asyuro istrimu di Surga.”

Athiyah masih bertanya-tanya, “Dengan amal apa sehingga aku mendapatkan kemuliaan ini?”

“Dengan seorang janda miskin dan anak yatim yang kemarin engkau berbuat baik kepadanya,” jawab wanita itu.

Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri yang Mendadak Kaya di Zaman Nabi Musa

Pada saat itulah Athiyah bin Khalaf terbangun. Rasa bangga dan penuh tanda tanya  menghampirinya. Sebagai bentuk rasa syukur, Athiyah melakukan salat sunah dua rakaat. Dalam salatnya, ia berdoa kepada Allah, “Wahai Tuhanku, jika mimpiku itu benar dan bidadari tersebut adalah istriku di surga, matikan aku sekarang juga untuk bertemu dengan-Mu.”

Kemudian, pada waktu bersamaan, belum selesai ia memanjatkan doa tersebut, Allah Swt., menyegerakan ruh Athiyah bin Khalaf untuk masuk surga Darussalam.

Pada intinya, kisah ini memberikan pelajaran hidup bahwa selama masih di dunia, berbuat baiklah dan sayangilah anak-anak yatim.

BACA JUGA