Setiap melakukan sedekah, hal yang kita pikirkan adalah semoga sedekah kita dapat diterima oleh Allah. Kita juga berharap semoga Allah meridai apa yang kita lakukan. Ada satu kisah menarik yang terjadi pada zaman Rasulullah. Kisah tentang seorang lelaki yang ingin bersedekah secara diam-diam akan tetapi salah sasaran. Kisah ini juga diriwayatkan dalam hadis Al-Bukhari.
Suatu hari, seorang lelaki berazam akan bersedekah. Ketika ia mengeluarkan sedekahnya, ternyata sedekah tersebut diterima oleh pencuri. Lelaki itu sama sekali tidak tahu bahwa ia memberikan sedekah kepada pencuri. Orang pun ramai mulai bercakap-cakap mengenai hal tersebut, “Dia bersedekah kepada pencuri!”
Lalu lelaki itu berdoa, “Wahai Tuhanku! Segala puji bagi-Mu, aku berazam akan bersedekah lagi!”
Baca juga: Kisah Budak Masuk Surga Gara-gara Sedekah Setengah Kurma
Ia memuji Tuhannya, bukan memuji dirinya karena sedekah yang ia keluarkan untuk orang yang berhak mendapatkannya, tetapi perkara yang berlaku adalah menurut kehendak-Nya. Lalu lelaki itu mengeluarkan sedekahnya lagi. Sedekah yang kedua ternyata diterima oleh seorang pezina. Lalu orang-orang kembali ramai dan bercakap-cakap mengenai hal tersebut.
“Semalam, ia bersedekah kepada wanita pezina!”
Lalu lelaki itu berdoa lagi, “Wahai Tuhanku! Segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pezina. Aku berazam akan bersedekah lagi.”
Lalu dia kembali mengeluarkan sedekahnya dan ternyata diterima oleh orang kaya dan orang-orang ramai membicarakan hal tersebut. Lalu lelaki itu berdoa lagi, “Wahai Tuhanku! Segala puji bagi-Mu, sedekahku diterima oleh pencuri, pezina, dan orang kaya.”
Ia khawatir bahwa sedekah yang ia lakukan itu tidak diterima oleh Allah. Ia tidak menyangka bahwa sedekahnya itu diterima oleh pezina, pencuri, dan orang kaya. Kemudian, kekhawatirannya itu dijawab oleh malaikat yang hadir dalam mimpi lelaki tersebut, “Adapun sedekahmu kepada pencuri semoga dia menjaga dirinya dari melakukan pencurian. Manakala sedekahmu kepada wanita pezina, semoga dia menjaga dirinya dari melakukan perbuatan zina. Dan adapun sedekahmu kepada orang kaya, semoga sedekah itu akan memberi pengajaran kepadanya lalu ia bersedekah dengan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya.”
Baca juga: Jadi, Nikmat Mana Lagi yang Mau Kamu Dustakan!?
Sahabat, dalam bersedekah, kita memang harus melihat siapa saja yang cukup berhak menerima sedekah tersebut. Akan tetapi, Allah mengampuni ketidaktahuan kita terhadap sesuatu. Maka dari itu, sedekah lelaki tersebut diterima oleh Allah. Ini juga menjadi sebuah kehati-hatian kita bahwasannya segala sesuatu yang akan kita lakukan harus kita cari tahu dulu kebenarannya. Dan sadar atau tidak, kisah ini juga memberikan pelajaran bahwa tidak ada yang sia-sia dari sebuah kebaikan yang kita lakukan. Allah Maha Pengasih, dan kita tahu itu.