Anjuran bersedekah sudah ada sejak zaman Rasulullah. Bahkan, kisah-kisah inspiratif yang mendorong kita untuk terus bersedekah itu banyak sekali. Salah satu kisah yang memberikan hikmah kehidupan adalah kisah seorang budak yang ada di dalam rumah Rasulullah. Ia adalah seorang budak yang sudah dijamin masuk neraka. Akan tetapi, takdirnya berubah menjadi ahli surga. Bagaimana ini bisa terjadi? Apa sebetulnya yang ia lakukan sehingga mengubah takdirnya?
Tercatat kisahnya pada zaman Rasulullah. Suatu ketika Aisyah, istri Rasulullah, pernah membeli seorang budak perempuan. Lalu turunlah malaikat Jibril memberitahukan kepada Rasulullah bahwa budak tersebut tidak memberikan kebaikan, ia adalah penghuni neraka.
“Keluarkan budak perempuan ini dari rumahmu karena ia akan menjadi penghuni neraka.” Ucap Jibril.
Baca juga: Jadi, Nikmat Mana Lagi yang Mau Kamu Dustakan!?
Setelah mendengar ucapan malaikat Jibril, Rasulullah meminta Aisyah untuk mengeluarkan budak itu. Rasulullah meminta agar Aisyah mengeluarkannya dari rumah dengan bahasa yang baik, dengan bahasa yang tidak menyakiti hatinya.
Lalu Aisyah mengeluarkan budak tersebut dan memberikan kurma kepada budak itu untuk bekal. Di tengah perjalanan, si budak memakan setengah kurma itu. Ketika ia sedang memakan kurma, lewatlah seorang pengemis di dekatnya. Kemudian ia memberikan setengah kurma tersebut kepada pengemis itu.
Melihat kejadian itu, Jibril kembali mendatangi Rasulullah dan memerintahkan beliau untuk mengambil kembali budak tersebut.
“Budak itu akan menjadi penghuni surga karena sedekah yang ia lakukan.” Ucap Jibril.
Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri yang Mendadak Kaya di Zaman Nabi Musa
Mengetahui hal itu, Aisyah kemudian memanggil dan membawa kembali budak tersebut untuk tinggal di rumahnya. Membaca kisah ini mengingatkan kita bahwa sedekah yang dilakukan dengan hati yang ikhlas dapat menolak kejahatan dan mendatangkan kebaikan, seperti budak perempuan yang akhirnya mendapatkan surga karena sedekah.
Rasulullah saw., bersabda, “Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan menafkahkah sebuah kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apalagi sedekah bisa dilakukan dengan mudah. Di mana pun dan kapan pun. Sedekah juga tidak terpatok nominal. Banyak cara dan aktivitas baik yang bisa dilakukan dan bernilai sedekah.