Julaibib adalah orang yang sangat bertakwa kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Dia juga menjadi salah satu prajurit perangnya Rasulullah Saw. Meskipun banyak orang yang mengucilkannya karena buruk rupa dan tidak memiliki nasab yang baik, tetapi tidak dengan Rasulullah.
Suatu hari, Rasulullah membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshar untuk menikahkan Julaibib dengan seorang putri pemimpin Anshar tersebut. Pemimpin itu kemudian meminta pertimbangan istrinya terlebih dahulu. Namun istrinya tidak setuju jika sang anak dinikahkan dengan Julaibib si buruk rupa dan miskin ekonomi, sehingga suami istri itu saling berdebat.
Mendengar perdebatan itu, sang putri yang memiliki paras cantik itu keluar dan berkata, ”Siapa yang meminta?” Sang ayah dan ibunya pun menjelaskan. Perempuan yang cantik ini memang terkenal salehah dan mengerti agama. Putri pemimpin Anshar itu kemudian menerima permintaan Rasulullah untuk menikah dengan Julaibib. Ia begitu yakin bahwa pilihan Rasulullah adalah yang terbaik untuknya.
Baca juga: Kisah Sahabat Nabi yang Ingin Miskin tapi Selalu Gagal!
Julaibib akhirnya menikah dengan putri dari pemimpin Anshar tersebut. Namun, kebersamaan mereka di dunia tidaklah lama. Meskipun di dunia Julaibib memiliki istri yang salehah dan bertakwa, tetapi bidadari telah terlampau lama merindukannya di surga.
Setelah melangsungkan pernikahan dengan putri pemimpin Anshar, Julaibib ikut berperang dengan Rasulullah saw. Peperangan akhirnya dimenangkan oleh kaum muslimin. Begitu perang usai, Rasulullah merasa kehilangan seseorang dari kalangan sahabatnya. Beliau lalu bertanya, "Apakah di antara kalian ada yang terbunuh?"
Mereka menjawab, "Kami kehilangan fulan dan fulan."
Rasulullah saw bertanya lagi, "Apakah di antara kalian ada yang terbunuh?"
Mereka menjawab lagi, "Tidak ada lagi wahai Rasulullah."
Kemudian Rasulullah saw berkata, "Akan tetapi sepertinya aku kehilangan Julaibib."
Baca juga: Sahabat-Sahabat Nabi Siapa Saja yang Pernah Menjadi Amil Zakat?
Rasulullah saw memerintahkan sahabat untuk mencari Julaibib. Mereka pun menemukannya tergeletak di antara tujuh orang musuh yang berhasil Julaibib bunuh sebelum mereka membunuhnya. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Julaibib telah berhasil membunuh tujuh orang musuh, sebelum akhirnya mereka berhasil membunuhnya, ia adalah bagian dariku dan diriku adalah bagian darinya."
Beliau mengulang ucapan tersebut sebanyak tiga kali. Julaibib pun berakhir meninggal sebagai syuhada sehingga mayatnya tidak dimandikan namun langsung dikuburkan, karena sudah ada bidadari surga yang menunggu di sana untuk memandikannya.