Sumedang- Anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) Cilembu Gemilang tetap produktif meski di tengah pandemi. Ibu-ibu di Dusun Lebak Jawa, Desa Cilembu, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, Jawa Barat ini melakukan pengembangan inovasi olahan ubi Cilembu yang dikenal juga sebagai ubi madu karena rasanya yang begitu manis.
Jika biasanya ubi Cilembu dinikmati dengan cara dipanggang, kini ada pilihan baru yaitu diolah menjadi keripik. Proses pengolahan dilakukan dengan telaten untuk menciptakan citarasa yang tinggi. Pada tahun 2021 ini, Keripik Ubi Gemilang launching kemasan baru yang lebih fresh dan keren. Hal ini bertujuan agar Keripik Ubi Gemilang dapat dipasarkan secara meluas tanpa mempengaruhi kualitas dan rasa dari keripik.
Ketua KWT Gemilang Cilembu Gemilang, Tuti mengatakan selain mengolah keripik ubi mereka juga membuat dodol, kremes dan bentuk olahan ubi lainnya.
“Alhamdulillah, sejak adanya pendampingan bersama Dasamas LAZ Al Azhar kami merasakan manfaat yang luar biasa. Selain bisa menambah penghasilan keluarga kami juga bisa menambah ilmu tentang pengolahan ubi menjadi lebih variatif,” ujarnya.
Sejak bergulir Program Desa Cahaya di awal tahun 2020 lalu, perubahan sangat dirasakan oleh masyarakat salah satunya dari sektor perekonomian. Program pemberdayaan yang berkolaborasi dengan YBM PLN ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani ubi. Meskipun ubi Cilembu populer hingga di ekspor ke berbagai negara, pada kenyataannya banyak petani ubi yang kehidupannya belum sejahtera akibat dari kekurangan modal hingga terlilit hutang riba.
Kepala Divisi Program LAZ Al Azhar, Deden Nurdin Salim mengungkapkan program tersebut dijalankan dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa. Dalam prakteknya program ini berjalan dengan memanfaatkan instrumen yang tersedia seperti Saung Cahaya yang dapat digunakan sebagai pusat interaksi dan edukasi masyarakat.
“Semoga kedepan program ini dapat mewujudkan keberdayaan masyarakat yang terukur, komprehensif dan berkelanjutan berbasis potensi lokal, serta semakin berwawasan luas dengan memanfaatkan teknologi informasi audio dan visual,” ungkapnya.