Gaji Pas-Pasan, tapi Ingin Berzakat, Infak, dan Sedekah? Ini Cara Cerdasnya

Gaji Pas-Pasan, tapi Ingin Berzakat, Infak, dan Sedekah? Ini Cara Cerdasnya


Risdawati
26/08/2025
4 VIEWS
SHARE

Banyak orang menunda zakat, infak, dan sedekah dengan alasan gaji pas-pasan. Padahal, Islam tidak pernah membebani umatnya di luar batas kemampuan. Justru di balik keterbatasan, Allah memberi ruang luas untuk tetap berbuat kebaikan. Tidak harus menunggu kaya raya untuk bisa berbagi, karena setiap rupiah, setiap tenaga, bahkan sekadar senyum yang tulus bisa bernilai sedekah. Yang terpenting adalah niat, konsistensi, dan keberanian untuk memulai dari yang kecil.

Berikut beberapa cara cerdas yang bisa kamu lakukan agar tetap bisa berbagi, tanpa harus mengganggu kebutuhan harianmu.

1. Pahami Jenis Zakat yang Wajib

Hal pertama yang perlu kamu pahami yaitu tidak semua zakat bersifat wajib bagi semua orang. Zakat yang wajib, seperti zakat mal (zakat harta) atau zakat penghasilan, hanya diwajibkan ketika harta atau penghasilan yang dimiliki telah mencapai nisab (batasan tertentu) dan haul (sudah dimiliki selama satu tahun). Rasulullah saw bersabda:

“Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu tahun).” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Daud, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani).

Jadi, jika gajimu belum mencapai nisab kamu belum dikenai wajib membayar zakat mal. Tetapi kamu masih tetap bisa bersedekah atau berinfak sesuai kemampuanmu. 

Baca Juga: Bersedekah Lewat QR Code, Apakah Sah?

2. Prioritaskan Zakat Fitrah

Selain itu, kamu juga dapat memprioritaskan untuk zakat fitrah. Di mana, zakat fitrah ditunaikan setiap Ramadan dan menjelang Idulfitri. Kadar atau jumlah yang harus ditunaikan pun relatif kecil yaitu 2,5 Kilogram makanan pokok, sehingga lebih mudah dijangkau. Meski terlihat sederhana, zakat fitrah memiliki nilai besar karena membantu sesama Muslim agar dapat merayakan Idulfitri dengan layak.

3. Sisihkan Sedikit dari Penghasilan Bulanan

Cara lain agar bisa berinfak dan sedekah yaitu mulai untuk menyisihkan 1-2% dari gaji yang didapatkan. Ini memang terlihat kecil, namun jika dilakukan secara rutin maka dampaknya akan luar biasa.

4. Mulai dari Hal Kecil

Infak dan sedekah tidak selalu harus berupa uang. Kamu dapat melakukannya dengan hal-hal kecil seperti, menyumbangkan pakaian layak pakai, makanan, tenaga, atau dengan ilmu. Bahkan sesederhana dengan tersenyum sudah bernilai sedekah sebagaimana hadis Nabi saw:

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Cara Cerdas Jadi Kaya dengan Gaji Pas-pasan

5. Manfaatkan Teknologi

Di era digital, berbagi kini semakin mudah. Banyak lembaga resmi yang menyediakan layanan donasi melalui aplikasi dompet digital maupun transfer bank. Dengan cara ini, kamu bisa berinfak atau bersedekah secara rutin tanpa harus repot.

Berbagi adalah amal mulia yang tidak harus menunggu harta berlimpah. Cukup mulai dari hal sederhana sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah niat, keikhlasan, konsistensi, dan usaha untuk terus memberi. Dengan langkah kecil ini, kamu tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan bagi diri sendiri tanpa merasa terbebani secara finansial.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA