Atasi Dampak Banjir, Desa Cahaya Meranti Manfaatkan Rak Kayu untuk Budidaya Hortikultura

Atasi Dampak Banjir, Desa Cahaya Meranti Manfaatkan Rak Kayu untuk Budidaya Hortikultura


Khaerun Nisa
17/06/2022

Bandaraya- Komoditas hortikultura menjadi komoditas yang diminati masyarakat umum. Selain dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan dapur, tanaman ini juga memiliki nilai jual yang dapat menambah pemasukan pendapatan keluarga.

Khusus di daerah yang rawan banjir akan mempunyai tantangan sendiri jika ingin membudidayakan tanaman ini. KSM Bandaraya Cahaya Gemilang didampingi Dasamas (Da’i Sahabat Masyarakat) berinovasi membuat rak tanaman kayu sebagai alternatif dalam meminimalisir gagal panen akibat banjir yang rutin terjadi.

Memasuki musim penghujan yang terjadi di penghujung tahun, masyarakat sekitar bergotong royong dalam menyiasati area lahan yang kerap terendam banjir. Hal ini dilakukan untuk menjaga sayuran dan tanaman hortikultura lainnya dapat tetap tumbuh dan bisa di panen meskipun di tengah kondisi banjir.

Kriskama Apriyanto, Dasamas LAZ Al Azhar mengatakan kondisi permukaan tanah yang cenderung rendah dan lapisan tanah dari gambut menyebabkan air yang menggenang akibat banjir sulit untuk surut, sehingga volume air cukup lama merendam areal pemukiman, fasilitas umum, sekolah juga lahan pertanian. 

“Kondisi banjir di daerah ini membawa resiko yang cukup besar khususnya untuk lahan pertanian, masyakat terancam gagal panen. Maka kami memutuskan untuk membuat rak tanaman agar saat banjir tiba, tanaman masyarakat dapat tetap hidup dengan baik,” ujarnya. 

Diharapkan ke depan kegiatan menanam tanaman sayuran ini dapat berjalan dan menjadi tabungan tambahan anggota KSM Bandaraya Cahaya Gemilang. Adapun tanaman hortikultura yang dibudidaya seperti cabai rawit, terong, tomat, saledri, pokcay dan jahe.

“Dengan adanya kegiatan penanaman tanaman sayuran ini kita bisa menambah ilmu bercocok tanaman sayuran yang baik seperti apa. Selain itu ini, juga menjadi contoh untuk kami coba di rumah dengan memanfaat lahan kosong di pekarangan. Alhamdulillah, hasilnya bisa kita manfaatkan untuk konsumsi keluarga dan ada juga kalo hasilnya lebih banyak kita bisa jual ke tetangga,” ungkap Mak Enap (45) salah satu penerima manfaat.

BACA JUGA