Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan. Bagaimana tidak, di bulan tersebut pahala dilipatgandakan dan pintu ampunan terbentang luas dianugerahkan kepada kita. Maka betapa bahagianya seseorang yang dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadan.

Hari Jumat ialah hari yang mulia di sisi Allah SWT, karena itu selayaknya kaum muslimin juga memuliakannnya. Untuk bisa memuliakan hari Jumat kita harus memahami sunah Nabi Muhammas SAW, terdapat beberapa sunah yg diajarkan Nabi di hari Jumat, diantaranya:

Berbuka menjadi hal yang ditunggu saat kita menjalankan ibadah puasa. Rasanya tidak sabar untuk menyantap berbagai macam makanan yang tersaji di meja makan. Menu makanan, waktu makan dan porsi makan dapat menentukan apakah puasa yang dijalankan dengan cara sehat atau tidak. Karena sejatinya mengontrol asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah cara tepat untuk tubuh tetap mendapatkan energi.

Ngabuburit menjadi kegiatan yang biasa dilakukan saat menunggu waktu untuk berbuka puasa. Berbagai macam aktivitas dilakukan agar waktu tidak terasa lama, karena di waktu inilah seringkali rasa lapar dan haus akan datang. Tradisi ngabuburit akan lebih seru jika kita mulai melakukan hal ini lho!

Ada apa dibalik malam ke-17 Ramadan? Ya, pada malam tersebut menjadi malam istimewa karena bertepatan dengan terjadinya peristiwa Nuzulul Quran. Dimana Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, peristiwa penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Peristiwa Nuzulul Quran diterangkan dalam Surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:

Lailatul Qadar ialah malam yang paling istimewa di semua malam di bulan Ramadan, karena pada malam itu pertama kalinya Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai cahaya bagi alam semesta, ada juga pendapat lain mengatakan bahwa pada malam itu Al Quran diturunkan dari Lauhil Mahfudz ke Bayt al-‘Izzah atau langit dunia.

Apakah tidurnya orang yang tengah berpuasa dapat menjadi pahala? Mungkin pertanyaan ini pernah terbesit diantara kita. Atau mungkin orang lain pernah bertanya kepada kita, sebab seringkali ungkapan ini terdengar di telinga. Dalam menjalani ibadah puasa terkadang tubuh akan terasa lemas dan seringkali menimbulkan rasa kantuk. Hal ini karena asupan makanan dan minum yang kurang terpenuhi. Maka, tidak jarang mereka yang menjalankan puasa memilih untuk tidur belum lagi mereka menyandarkan pada hadist berikut:

Setiap Ramadan kita sering melihat postingan, spanduk atau selebaran tentang ajakan untuk menunaikan zakat fitrah. Beberapa media bersama NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat juga gencar membuat gerakan penghimpunan dan penyaluran zakat fitrah, dan kita secara tidak sadar menjadi salah satu bagian yang mendukung hal tersebut di bulan Ramadan. Namun setiap kali kita mengerjakan sesuatu, tidak jarang kita tidak mengetahui makna dan hikmahnya, hanya sebatas menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim. Lalu bagaimana makna dan hikmah dari zakat fitrah?

Menghidupkan Ramadan pada hari-hari terakhir merupakan kebaikan yang lebih baik dari hari-hari yang lain, maka dari itu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan kita harus memaksimalkan ibadah serta memohon ampun pada Allah. Sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya. Di bawah ini terdapat empat ibadah yang bisa kamu kerjakan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan:

Jemput berkah di bulan Ramadan, SD Islam Al Azhar 32 Padang bersama LAZ Al Azhar Sumatera Barat menyalurkan 320 paket sembako kepada keluarga duafa di sekitaran Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Kamis, (21/4).