“Sesungguhnya Allah itu memiliki 100 rahmat. Dia menurunkan satu rahmat kepada jin, manusia, binatang ternak dan kepada singa. Dengan satu rahmat itu, maka di antara mereka saling melindungi, saling mengasihi dan dengan satu rahmat itu binatang buas melindungi anaknya. Dan Allah mengakhirkan turunnya 99 rahmat lainnya. Dan akan diberikan kepada hamba-Nya pada hari kiamat.” (HR. Muslim).

Semakin modern, semakin banyak istilah-istilah baru yang biasa kita temui. Apalagi di kalangan anak-anak muda. Kali ini kita akan membahas tentang bahasa cinta atau love language. Love language ini menjadi istilah yang sering sekali diucapkan oleh masyarakat kita. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian mencari-cari sendiri love language yang ada dalam diri masing-masing orang.

Konsep berbagi dalam Islam harus selalu kita tanam. Sebanyak apapun harta yang kita miliki, muaranya adalah untuk berbuat kebaikan di jalan Allah. Dalam ajaran Islam, kikir atau sifat pelit adalah salah satu perilaku yang sangat tidak dianjurkan. Sifat ini mencerminkan ketidakmauan seseorang untuk berbagi rezeki dan harta yang telah diberikan Allah Swt kepadanya. Padahal harta yang dimiliki ada hak orang lain. Orang-orang kikir akan mendapatkan konsekuensi yang berat di akhirat kelak.

Nikmat terbesar adalah menjadi seorang muslim yang beriman. Setiap dari kita berlomba untuk memperbanyak amalan-amalan baik di dunia. Islam begitu rapi membungkus setiap aktivitas mausia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga segala sesuatu yang diniatkan atas dasar Allah Swt, akan bernilai ibadah.

Selain dianjurkan dalam Islam, bukankah sifat penyayang adalah salah satu sifat Rasul? Memanusiakan manusia, membantu sesama, menyayangi teman, keluarga, bahkan Rasulullah tetap menyayangi orang-orang yang memusuhinya. Mengapa Rasulullah begitu sempurna memiliki sifat penyayang? Nyatanya hal ini sudah dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad, At-Turmudzi, dan Abu Dawud dari Abdullah bin ‘Amr. “Orang-orang yang penyayang itu disayangi oleh Allah yang Maha Penyayang. Sayangilah makhluk di muka bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh Zat yang di langit.” (HR. Ahmad, At-Turmudzi, Abu Dawud).

"Apabila kamu hendak tidur, maka berwudulah sebagaimana kamu berwudu untuk salat." (HR Muslim).

Menjaga produktivitas seringkali menjadi tantangan, karena tidak semua orang mampu terus produktif dalam kehidupan sehari-harinya. Sulit bukan berarti tidak bisa. Oleh karena itu, kita bisa menerapkan beberapa strategi agar tetap produktif dan efisien dalam segala hal yang kita lakukan

Bismillahi tawakkaltu 'alaallah, la hawla wa la quwwata illa billah. Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Salah satu energi terbaik adalah di pagi hari dan bangun tidur menjadi momen yang penting dalam memulai hari dengan baik. Akan tetapi, beberapa kebiasaan justru dapat mengganggu aktivitas kita setelah bangun tidur. Seringkali hal-hal yang terlihat sepele ini justru berdampak besar di kemudian hari. Oleh karena itu, untuk memulai yang baik, seharusnya kita lakukan dengan kebiasaan baik mulai dari bangun tidur.

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q.S Al-Ahzab: 21).