Para ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan kurban pada hari ‘Idul Adha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau seharga dengan hewan kurban, atau bahkan lebih baik dari itu. Syekhul Islam mengatakan: “Berkurban, aqiqah, hadyu sunnah, semuanya lebih baik, dari pada sedekah dengan uang senilai hewan yang disembelih.” (Majmu' Fatawa, 6:304). Lantas apa saja hikmah dari ibadah kurban? Berikut ringkasannya:

Momentum perayaan Iduladha menjadi hari yang ditunggu umat muslim setelah Idulfitri. Pasalnya pada hari besar ini kita bisa merasakan suka cita menyembelih hewan kurban. Selain itu, kesempatan baik untuk beribadah ada pada bulan ini. Amalan-amalan saleh akan dilipat gandakan, termasuk puasa satu hari yang ganjarannya di hapuskan dosa selama 730 hari.

LAZ Al Azhar Jawa tengah melaksanakan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban ke lokasi rawan kekeringan, salah satunya di Desa Songbledeg, Kec. Paranggupito, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Setiap harinya masyarakat hanya mengandalkan sawah tadah hujan, jadi ketika musim kemarau tiba masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih.

Dahsyatnya bermunajat setelah salat subuh mampu membuka pintu rezeki dan terkabulnya hajat, loh! Ada baiknya selepas salat subuh, sebelum kita melakukan segala aktivitas kita sampaikan doa ini agar dimudahkan rezeki dan diberi kemudahan di segala urusan.

Jika ada amalan ringan mampu membawa keberkahan yang melimpah tentu sangat disayangkan untuk dilewatkan. Lalu amalan apa sajakah itu?

Hari Jumat menjadi hari paling istimewa bagi umat muslim, karena terdapat banyak fadilah atau keutamaan atas ibadah yang dilakukan. Ya, salah satunya membaca surat Al Kahfi. Namun tak jarang yang masih lupa dan lalai dalam menjalankan ibadah ini. Dalam surat Al Kahfi sendiri terdapat 110 ayat dan merupakan surat ke-18 dalam Al Quran.

Tak jarang kali kita lupa akan hakikat kita diciptakan. Kita diciptakan bukan semata-mata untuk memperkaya diri, atau meninggikan jabatan, juga bukan untuk mengejar cinta manusia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala-lah tujuan hidup yang sebenarnya. Kita diperintahkan hanya untuk beribadah kepada-Nya dengan menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.