Tanah Bumbu- LAZ Al Azhar berkolaborasi dengan CIMB Niaga Syariah dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai upaya pengentasan kemiskinan dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa Tibarau Panjang, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Manajer Pendayagunaan LAZ Al Azhar, Deden Nurdin Salim mengatakan salah bentuk program pemberdayaan ini adalah dengan dibentuknya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani di Tibarau Panjang sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan bagi petani. Para anggota dapat dengan mudah mengakses pembiayaan pertanian secara syariah dengan akad salam yang dikelola oleh pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
“Program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang dilakukan sejak tahun 2017 berkolaborasi dengan CIMB Niaga Syariah dengan pengelolaan akad salam sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Melalui akses pembiayaan syariah yang ramah terhadap para petani Desa Tibarau Panjang, diharapkan kedepan kehidupan masyarakatnya menjadi lebih sejahtera lagi,” ungkapnya.
Masyarakat Desa Tibarau Panjang memetik manfaat yang luar biasa dengan adanya program pengembangan ekonomi masyarakat khususnya di bidang pertanian. Perubahan sosial menuju sejahtera dapat dirasakan dari pola hidup warga yang tadinya cenderung konsumtif menjadi lebih produktif. Hal tersebut terbukti dengan terpenuhinya kebutuhan pokok rumah tangga dengan memanfaatkan lahan kosong untuk digarap menjadi Dapur Hidup.
Sebelum program pemberdayaan ini masuk, warga Tibarau Panjang menopang ekonomi dari kegiatan berkebun sawit dan menjadi pendulang emas illegal. Kini sebanyak 70 KK sudah menjadi Petani Sejati (Sejahtera, Terampil dan Inovatif). Selain itu, 105 KK anggota Gapoktan Karya Tani juga sudah memiliki lumbung pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan cadangan. Setiap anggota Gapoktan dapat menyimpan kebutuhan pangan sebagai tabungan untuk keluarga.
Alhamdulillah, perkembangan dalam bidang pertanian juga sudah meningkat cukup signifikan, pendapatan anggota rata-rata meningkat 32 % dari tahun sebelumnya dari Rp. 2.338.929 menjadi Rp. 3.092.460 dengan peningkatan gabah sebesar 3.119 ton menjadi 3.711 Ton dari 125 hektar luas sawah.
Besarnya manfaat yang dirasakan para anggota Gapoktan ini tidak hanya memudahkan akses pembiayaan pertanian bebas riba dan ramah petani, tetapi juga meningkatkan kualitas keagamaan dan jiwa entrepreneur di setiap anggotanya. Semua pencapaian program pemberdayaan tentu tidak lepas dari peran penting Dasamas (Da’i sahabat masyarakat) yang dengan sigap mendampingi desa-desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Para Dasamas yang kami tempatkan merupakan ujung tombak dari keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pendampingan yang berkesinambungan baik di sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan keagamaan menjadi stimulus dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa dengan terwujudnya kemandirian pangan, kemandirian pupuk organik, pelestarian lingkungan, memberikan akses ilmu pengetahuan serta memperkuat akidah untuk masyarakatnya,” papar Agus Nafi’ selaku Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar.