Tidak semua kasih sayang datang dalam bentuk pelukan hangat atau kata “aku sayang kamu.” Kadang, cinta seorang ayah hadir dalam bentuk yang lebih diam seperti sepiring makan malam yang sudah tersedia, motor yang sudah siap dipakai, atau lampu teras yang selalu menyala menunggu kita pulang. Ia tidak selalu tahu cara mengekspresikan kasihnya dengan kata, tapi setiap tindakannya adalah bahasa cinta yang hanya bisa dibaca oleh hati.

Merayakan cinta untuk ayah seharusnya tidak hanya terjadi pada satu hari tertentu dalam setahun. Setiap hari adalah kesempatan untuk menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih kepada ayah. Terkadang, cukup dengan mengucapkan terima kasih atau meluangkan waktu untuk berbicara dengan mereka dapat menjadi cara yang sederhana namun penuh makna untuk mengungkapkan cinta.