Sadar Lingkungan Rusak, tapi Masih Buang Sampah Sembarangan?

Sadar Lingkungan Rusak, tapi Masih Buang Sampah Sembarangan?


Risdawati
19/09/2025
5 VIEWS
SHARE

Kita semua sering membaca slogan “Buanglah sampah pada tempatnya” atau “Jangan buang sampah di sini” dengan keterangan ancaman denda atau pidana. Hal ini tidak dipasang di satu tempat saja, namun banyak ditemukan diberbagai tempat umum. Kenyataanya? Masih banyak orang yang melanggar dan secara terang-terangan melakukannya, tanpa rasa bersalah.

Kita juga telah belajar mengapa hal tersebut dilarang, bukankah salah satu bencana alam ditimbulkan dari aktivitas masyarakat yang tidak disiplin terhadap kebersihan lingkungannya? Selain berpotensi merusak lingkungan, membuang sampah secara sembarangan juga membuat kita rentan terhadap beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sampah.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata satu orang Indonesia menghasilkan sekitar 0,7-1 kg sampah per hari. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, artinya Indonesia menghasilkan lebih dari 175.000 ton sampah per hari.

Baca Juga: Kunci Menghadapi Bencana Alam yang Semakin Ekstrem

Lantas, apa alasan orang-orang yang masih membuang sampah secara sembarangan? Yuk, kita cari tahu apa yang sebenarnya membuat perilaku ini masih terus terjadi.

1. Sampah Dianggap Tidak Bernilai

Banyak orang beranggapan bahwa sampah adalah barang yang tidak bernilai, jadi tidak memerlukan perhatian khusus. Padahal, Menurut Drajat Tri Kartono, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret, sampah yang dikelola dengan tepat dapat bernilai seperti kompos dan barang-barang daur ulang.

2. Sampah Bukan Tanggungjawab Pribadi

Selain itu, orang yang sering membuang sampah sembarangan juga berpikir bahwa sampah yang berada di tempat umum bukan lagi tanggung jawab mereka, melainkan tugas dan kewajiban petugas kebersihan dan pemerintah setempat. Mereka tidak menyadari bahwa menjaga lingkungan adalah tugas bersama, bukan hanya tugas satu pihak saja.

3. Pola Pikir dan Kebiasaan

Seseorang cenderung mengikuti kebiasaan di lingkungannya. Jika di sekitarnya banyak orang yang membuang sampah sembarangan, besar kemungkinan ia akan melakukan hal yang sama. Pola pikir dari kebiasaan membuang sampah sembarangan ini sudah melekat dan sulit untuk diubah.

4. Keyakinan Tidak Ada Konsekuensi

Banyak yang mengira membuang sampah sembarangan tanpa konsekuensi. Padahal, hal itu bisa mencemari lingkungan, sebabkan banjir, dan menyebarkan penyakit. Bahkan, bisa berujung pada sanksi hukum yang jelas telah diatur dalam Pasal 29 Ayat 1, UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Jadi, anggapan tersebut sangat keliru dan berisiko.

Baca Juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Penyebab, Dampak, dan Mitigasinya

5. Hukuman atau Denda yang Tidak Efektif

Meski aturan pengelolaan sampah sudah ada, penerapan hukuman atau denda masih belum efektif di banyak daerah. Contohnya, aturan jam buang sampah hanya dipatuhi di area yang diawasi CCTV, sementara di tempat lain seperti trotoar dan sungai pelanggaran masih sering terjadi karena penegakan hukum yang lemah.

Untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, kesadaran individu dan penegakan hukum harus berjalan berdampingan. Jangan tunggu lingkungan benar-benar rusak baru kita sadar pentingnya membuang sampah di tempatnya.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA