Keberadaan rumah bibit di desa binaan LAZWAF Al Azhar berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Disaat hampir semua wilayah mengalami krisis pangan akibat pandemi, warga binaan LAZWAF Al Azhar mampu bertahan dan mandiri pangan dengan adanya instrumen Rumah Bibit. Salah satunya di Desa Mangkalapi, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Melalui pendampingan bersama Dasamas (Da’i Sahabat Masyarakat), masyarakat dapat memanfaatkan lahan tidur menjadi lebih produktif. Berbagai jenis bibit tanaman hortikultura dibagikan secara gratis kepada warga untuk ditanam di pekarangan rumah.
Stok bibit sayuran dan apotik hidup tersedia dengan baik. Selain terus disuplai oleh Dasamas dan KWT (Kelompok Wanita Tani) Keluarga Harapan, masyarakat yang memiliki kelebihan bibit dapat memberikan bibitnya di Rumah Bibit sehingga dapat dimanfaatkan oleh sesama.
Menurut Sanusi Dasamas LAZWAF Al Azhar, masyarakat yang tergabung dalam KWT Keluarga Harapan aktif mengikuti kegiatan pelatihan mengenai pengelolaan bibit tanaman mulai dari cara pemeliharaan, penggunaan pupuk, dan pengendalian hama. Pupuk yang digunakan juga memanfaatkan sampah-sampah organik dari limbah rumah tangga seperti nasi bekas dan daun kering.
Pekarangan rumah warga yang selama ini belum dimanfaatkan merupakan potensi yang dapat dikelola sebagai sumber pangan dan gizi keluarga dalam jangka panjang. Selain itu, kelebihan hasil panen yang diperoleh dapat memberikan penghasilan tambahan pendapatan keluarga.
“Alhamdulillah para anggota terus bersemangat memacu diri untuk meningkatkan produk pertaniannya. Ini semata-mata demi meningkatkan pendapatan rumah tangga dan menciptakan peluang usaha dalam kegiatan perekonomian desa menuju sejahtera,” kata Sanusi.
Kini, 130 pemetik manfaat dari berbagai elemen seperti KWT, Kader PKK, Kader Posyandu, dan masyarakat sekitar telah merasakan manfaat yang nyata. Selama masa pandemi ini, mereka dapat memenuhi kebutuhan dapur seperti sayuran dan rempah-rempah. Dengan begitu, pengeluaran masyarakat berkurang juga lebih hemat, mengingat kondisi ekonomi saat pandemi tengah sulit.