Pekarangan jadi Laboratorium Kemandirian di Manggungsari

Pekarangan jadi Laboratorium Kemandirian di Manggungsari


Eliyah
21/11/2025
22 VIEWS
SHARE

Tasikmalaya, (21/11) — Di Saung Ilmu Manggungsari Berdikari, pekarangan rumah tak lagi sekadar ruang sisa. Di tangan warga, ia diproyeksikan sebagai sumber pangan, ruang belajar, sekaligus penopang kemandirian keluarga. Semangat itu mengemuka dalam penyuluhan pemanfaatan pekarangan yang digelar Kelompok Sawadaya Masyarakat (KSM) Sarimukti Berdikari dengan dukungan KPS Tanjungpura dan pendampingan Dai Sahabat Masyarakat (Dasamas) Berdikari Tasikmalaya.

Sesi dibuka oleh Nina, penyuluh dari BPP Rajapolah, yang mengulas cara membuat pupuk organik cair. Dari bahan, proses pengolahan, hingga manfaat jangka panjangnya, ia menekankan satu hal: tanah subur bisa dibangun oleh tangan sendiri. Peserta mencatat, sebagian bertanya, sebagian lain membayangkan aplikasinya di halaman rumah masing-masing.

Materi berlanjut ke teknik budidaya sayuran dalam polibag bersama Nunik. Ia memaparkan langkah-langkah ringkas—menyiapkan media tanam, memilih benih, pemupukan, perawatan, hingga panen. Penjelasan praktis itu memperlihatkan bahwa berkebun tidak harus menunggu lahan luas; sebaliknya, dimulai dari hal yang paling dekat.

Selepas sesi teknis, suasana berubah lebih reflektif ketika Ustaz Agus Salim Hermawan berbagi pengalaman. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan memanfaatkan pekarangan sebagai ikhtiar memperkuat ketahanan keluarga. “Kemandirian itu lahir dari kebiasaan kecil yang dikerjakan terus-menerus,” ujarnya.

Sekitar 20 warga mengikuti kegiatan yang berlangsung hangat dan komunikatif. Dengan dukungan penyuluh, pendamping Dasamas, dan antusiasme peserta, pemanfaatan pekarangan di Manggungsari diharapkan tak berhenti di ruang diskusi, melainkan tumbuh menjadi gerakan kecil yang menghasilkan keluarga lebih produktif dan mandiri.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA