Perasaan kamu tentang artikel ini?
Musim panen tahun ini membawa kegembiraan bagi Mbah Parmin (65), petani jagung asal Lingkungan Siyono, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko. Pria yang akrab disapa Mbah Kartolo itu mencatatkan peningkatan hasil panen yang signifikan dari lahan seluas 2.000 meter persegi miliknya.
Dari lahan tersebut, ia memanen 8,5 kuintal jagung kering, naik dari 6,5 kuintal pada tahun sebelumnya. Dengan harga jual Rp6.000 per kilogram, total pendapatan panen tahun ini mencapai Rp5,1 juta, meningkat dari pendapatan tahun 2024 yang sebesar Rp3,57 juta.
“Alhamdulillah, panen tahun ini lebih bagus. Program RPP ini sangat membantu untuk biaya pupuk dan perawatan,” ujar Mbah Parmin.
Program Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP) yang dijalankan dengan akad syar’i disebutnya meringankan beban modal selama musim tanam. Bantuan tersebut memungkinkannya merawat tanaman lebih intensif.
Perbedaan varietas benih juga turut mendorong hasil panen. Tahun lalu Mbah Parmin menggunakan varietas Pertiwi, sementara musim ini ia beralih ke varietas Pioner yang dinilainya lebih tahan dan produktif. Mbah Parmin berharap peningkatan ini dapat bertahan pada musim mendatang. “Semoga ke depan hasilnya lebih baik lagi,” katanya.
Kenaikan produksi jagung di tingkat petani seperti Mbah Parmin menjadi sinyal positif bagi kelompok tani KSM Gemah Ripah, yang selama dua tahun terakhir aktif mendorong peningkatan produktivitas melalui pendampingan dan akses pembiayaan syariah.
.jpeg)
