Mengambil Napas, Mengambil Hidup Kembali

Mengambil Napas, Mengambil Hidup Kembali


Risdawati
02/09/2025
14 VIEWS
SHARE

Pernahkah kita sadar, di balik ribuan langkah yang kita kejar setiap hari, ada satu hal sederhana yang justru sering terlupa yaitu bernapas dengan penuh kesadaran. Tarikan napas yang pelan dan dalam, lalu dihembuskan perlahan, bukan sekadar memberi oksigen pada tubuh, tapi juga ruang bagi hati dan pikiran untuk berhenti sejenak. Dalam hiruk pikuk hidup yang serba cepat, napas adalah jeda kecil yang mampu mengingatkan kita masih ada, kita masih hidup, dan kita masih punya ruang untuk tenang.

Tapi kenyataannya? Kita sering hidup di mode otomatis (auto pilot). Bangun tidur langsung cek notifikasi HP, makan sambil nonton, dan kerja sambil mikir hal lain. Kita nggak benar-benar hadir di satu waktu pun semuanya serba cepat, serba multitasking, dan serba terburu-buru.

Baca Juga: Apakah Kita Benar-Benar Menjalani Hidup Kita Sendiri?

Akhirnya, kita lupa. Lupa kalau napas bisa jadi bentuk sederhana dari kehadiran. Lupa kalau menarik napas dalam bisa menenangkan pikiran yang gaduh, dan lupa kalau tubuh kita juga ingin diajak berhenti, walau cuma sebentar.

Menarik napas dalam-dalam itu bukan cuma soal oksigen masuk paru-paru. Tapi soal memberi ruang. Buat tubuh yang lelah. Buat pikiran yang penuh dan buat hati yang sesak. Napas dalam-dalam itu kayak bilang ke diri sendiri: “Nggak apa-apa. Kamu masih di sini. Kamu aman.”

Dan kerennya lagi, kita bisa melakukannya kapan saja. Di tengah macet, sebelum rapat, atau saat lagi overthinking di malam hari. Tarik napas pelan, tahan sebentar, lalu lepaskan. Rasain. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Kadang itu cukup buat bikin kita sedikit lebih “waras”.

Baca Juga: Self-Care: Merawat Diri dari Luar dan Dalam untuk Hidup Lebih Sehat

Mungkin kita nggak selalu bisa mengendalikan dunia luar. Tapi setidaknya, kita bisa kembali ke napas kita sendiri sebagai penahan, sebagai jeda, sebagai pengingat bahwa kita masih manusia yang butuh ruang dan butuh untuk tenang.

Jadi, lain kali kalau kamu merasa cemas, capek, sesak atau bahkan kosong tanpa sebab coba deh tarik napas dalam-dalam. Pelan, sadar,  dan penuh dengan perasaan. Napas dalam-dalam itu bukan untuk menyelesaikan semuanya, tapi untuk mengingat bahwa kamu tetap bisa hadir… bahkan di tengah ribetnya hidup dan bisingnya dunia.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA