Meneladani Rasulullah dalam Kepemimpinan dan Manajemen Harta

Meneladani Rasulullah dalam Kepemimpinan dan Manajemen Harta


Risdawati
25/08/2025
5 VIEWS
SHARE

Di tengah hiruk pikuk dunia yang sering melahirkan pemimpin haus kuasa dan pengelolaan harta yang kerap disalahgunakan, sosok Rasulullah saw hadir sebagai teladan abadi. Beliau bukan hanya membangun peradaban yang adil dan sejahtera, tetapi juga menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati lahir dari akhlak, kejujuran, dan tanggung jawab dalam mengelola setiap titipan Allah. Pilihan beliau untuk hidup sederhana, meski berkesempatan hidup mewah, menjadi pesan kuat bahwa harta bukan untuk memperkaya diri, melainkan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, meneladani prinsip-prinsip kepemimpinan dan manajemen harta seperti Rasulullah menjadi semakin relevan, baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun kelembagaan.

Melalui keteladanannya, Rasulullah mengingatkan bahwa harta bukan milik mutlak manusia, melainkan titipan Allah yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, beliau juga memastikan tidak adanya penyelewengan dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Bahkan beliau menugaskan para sahabat yang dipercayanya untuk mengatur baitul mal dengan penuh keadilan. Ini menunjukan selama kepemimpinan, beliau selalu menekankan transparansi dan kepercayaan.

Baca Juga: Maulid Nabi, Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah Lewat Cara yang Sesuai Syariat

Rasulullah saw menjunjung tinggi prinsip dalam kepemimpinan yaitu musyawarah (syura), keadilan (‘adl), dan kasih (rahmah). Beliau juga tidak pernah memandang status sosial, suku, atau kekayaan. Selain itu, ia juga menetapkan aturan yang menjamin keadilan bagi seluruh penduduk, baik Muslim maupun non Muslim yang tercantum dalam Piagam Madinah.

Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21).

Dari keteladanan Nabi Muhammad saw ada yang dapat kita ambil sebagai ibrah, terutama untuk para pemimpin di zaman sekarang yaitu:

1. Memimpin dengan akhlak dan visi, bukan semata dengan kekuasaan.

2. Bersikap adil dan bijak dalam mengambil keputusan, meski terkadang tidak populer.

Baca Juga: Azab Pemimpin Zalim!

3. Mengelola harta dengan amanah, tanpa mengambil yang bukan hak.

4. Menjadikan harta sebagai alat untuk menebar manfaat, bukan memperkaya diri sendiri.

Meneladani Rasulullah saw dalam kepemimpinan dan manajemen harta adalah kunci membangun kehidupan yang berintegritas. Dengan menjunjung amanah, keadilan, dan kesederhanaan, kita bisa menjadi pemimpin dan pengelola yang membawa maslahat bagi sesama.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA