Marak Kasus KDRT, Begini Akhlak Rasulullah kepada Istrinya

Marak Kasus KDRT, Begini Akhlak Rasulullah kepada Istrinya


Eliyah
16/08/2024

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) belakangan ini sering terjadi khususnya di kalangan selebritas. Kebaikan dan keharmonisan dalam rumah tangga sebetulnya merupakan  impian bagi setiap orang. Hal tersebut dapat terwujud ketika kedua belah pihak memiliki prinsip, komitmen, dan paham terhadap tanggung jawabnya sebagai suami dan istri. Islam memiliki role model dalam sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rohmah, yaitu Rasulullah saw.

Rasulullah adalah suri teladan bagi umat manusia. Kehadiran dan perjalanan hidupnya adalah solusi bagi seluruh umat, termasuk kehidupannya dalam berumah tangga. Keteladanan Rasulullah itu disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21, “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Selain baik dalam dunia sosialnya, Rasulullah juga sangat baik dalam memperlakukan istrinya. Terbukti bahwa Rasulullah tidak pernah memukul atau berlaku kasar kepada sang istri. Hal ini dijelaskan oleh Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah dalam hadis riwayat Muslim, "Dari Aisyah ra, berkata: Bahwa Rasulullah saw tidak pernah memukul siapa pun dengan tangannya, tidak pada perempuan (istri), tidak juga pada pembantu, kecuali dalam perang di jalan Allah. Nabi saw juga ketika diperlakukan sahabatnya secara buruk tidak pernah membalas, kecuali kalau ada pelanggaran atas kehormatan Allah, maka ia akan membalas atas nama Allah swt." (HR. Imam Muslim).

Akhlak baik tersebut seharusnya menjadi pedoman dalam rumah tangga. Seseorang yang sudah memutuskan untuk menikah, seharusnya sudah memahami bagaimana kedudukan dan tanggung jawabnya sebagai suami dan istri, karena menikah bukan sekadar mengubah status, tetapi itu adalah ibadah yang perjanjiannya dengan Allah Swt. Rasulullah meminta umat Islam menjaga perempuan dari kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan tidak dibenarkan dalam Islam. Allah Swt memberikan kekuatan fisik yang lebih besar terhadap lelaki itu untuk melindungi perempuan. Hal ini sudah Allah peringatkan dalam penggalan surah An-Nisa ayat 34.

Baca juga: Begini Love Language Rasulullah saw

“Kaum laki-laki itu adalah pelindung bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…..(Q.S An-Nisa: 34).

Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti budaya patriarki, ketidakadilan gender, kualitas hidup yang rendah, pola asuh yang salah, kemiskinan, tayangan media yang tidak mendidik, gangguan psikologis, dan lain-lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari itu semua adalah pemahamannya terhadap agama Islam, karena orang yang paham terhadap agama Islam dan menjadikan Rasul sebagai suri teladan, ia tidak akan sampai hati melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rumah tangga!

1. Komunikasi

Komunikasi yang jujur dan terbuka membantu menghindari kesalahpahaman dan memperkuat hubungan. Ketika terjadi konflik, selesaikanlah dengan bijak.

2. Pembagian tugas yang adil

Diskusikan pembagian tugas rumah tangga secara adil. Ini membantu mencegah perasaan tidak adil dan meningkatkan rasa kerja sama. Tugas dan tanggungjawab bisa berubah seiring waktu. Bersikap fleksibel dan siap untuk saling membantu saat diperlukan.

3. Pendidikan dan pengasuhan anak

Pastikan ada konsistensi dalam pola asuh anak. Diskusikan dan sepakati metode pengasuhan untuk memberikan pendidikan dan lingkungan yang stabil bagi anak. Bangun hubungan yang sehat dengan anak-anak melalui komunikasi yang terbuka dan dukungan emosional.

4. Komitmen

Teguhkan komitmen untuk saling mendukung dan menjaga hubungan. Dan pahami bahwa pernikahan adalah ibadah yang perjanjiannya dengan Tuhan, maka jalankanlah pernikahan tersebut karena Allah.



Yukkk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA