Lelah yang Disukai Allah dan Rasul

Lelah yang Disukai Allah dan Rasul


Risdawati
14/09/2025
6 VIEWS
SHARE

Merasakan lelah adalah hal yang manusiawi. Setiap hari kita mengalaminya, entah setelah bekerja, berolahraga, membersihkan rumah, atau merawat anak. Namun, tahukah kamu bahwa ada lelah yang justru disukai oleh Allah dan Rasul-Nya? Lelah yang tidak sekadar melelahkan tubuh, tetapi justru mendatangkan pahala dan keberkahan. Dalam kelelahan itu, Allah menghadiahkan ketenangan dan balasan yang luar biasa.

Lalu, lelah seperti apa yang dimaksud? Yuk, kita simak bersama agar kita bisa meraih rida-Nya dalam setiap jerih payah yang kita lakukan.

1. Lelah Berjihad di Jalan Allah

Jihad artinya berjuang dan berusaha dengan bersungguh-sungguh. Dalam konteks ini jihad yang dimaksud adalah berperang di jalan Allah, membela agama Islam. Allah memuliakan orang-orang yang berjihad dengan janji surga, sebagaimana tertuang dalam surah At-Taubah ayat 111:

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Quran.” (QS. At-Taubah:111).

Baca Juga: Rasa Lelah itu Pasti Hilang, Tapi Kebaikannya Tak Akan Lekang

2. Lelah Mencari Nafkah

Lelah yang dirasakan seorang suami, ayah, atau siapa pun yang bekerja mencari rezeki halal untuk keluarganya juga termasuk lelah yang disukai Allah. Pekerjaan yang dilakukan dengan niat yang baik akan bernilai ibadah. Allah berfirman: 

“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10).

3. Lelah dalam Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu bisa jadi menguras tenaga dan pikiran, tetapi Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi mereka yang menekuninya. Dalam surah Ali Imran ayat 79 disebutkan:

“Tidak sepatutnya seseorang diberi Alkitab, hukum, dan kenabian oleh Allah, kemudian dia berkata kepada manusia, ‘Jadilah kamu para penyembahku, bukan (penyembah) Allah,’ tetapi (hendaknya dia berkata), ‘Jadilah kamu para pengabdi Allah karena kamu selalu mengajarkan kitab dan mempelajarinya!’” (QS. Ali Imran: 79).

Dan dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:

“...Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujaddalah: 11).

4. Lelah dalam Berdakwah

Mengajak orang lain kepada kebaikan sesuai dengan syariat Islam memang bukan tugas ringan. Tapi setiap usaha dakwah yang dilakukan dengan sabar dan ikhlas sangat mulia di sisi-Nya. Allah berfirman dalam surah Fushshilat ayat 33:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri)?’” (QS. Fushshilat: 33).

5. Lelah dalam Mengandung, Melahirkan, Menyusui, dan Merawat Anak

Kelelahan seorang ibu saat mengandung, melahirkan, merawat, dan menyusui anaknya adalah bentuk pengorbanan. Jika dilaakukan dengan ikhlas maka setiap lelah yang ia rasakan akan dibalas dengan pahala yang luar biasa. Allah berfirman:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) pada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan pada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 14).

Baca Juga: Anak: Titipan Ilahi, Amanah Dunia, Cahaya Akhirat

6. Lelah Mengurus Keluarga

Mengurus keluarga itu memang melelahkan. Namun ingat, semua itu adalah kelelahan yang juga disukai Allah dan Rasul. Allah berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Taḥrīm: 6).

Lelah yang diniatkan karena Allah bukanlah kelelahan yang sia-sia. Setiap usaha yang dilakukan dengan ikhlas akan dibalas dengan pahala dan keberkahan. Semoga kita termasuk orang-orang yang lelah di jalan yang diridai-Nya, dan semoga setiap peluh yang menetes menjadi saksi perjuangan menuju surga. Aamiin.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA