Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup

Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup


Eliyah
24/01/2024

Hisyam, putra Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya pergi mendatangi Al Walid bin Abdil Malik. Ketika sampai di Wadil Qura, dia merasakan rasa nyeri di kakinya. Ketika dia perhatikan, dia melihat ada luka bernanah. Meski rasa sakit terus menjalar ke atas, dia tetap melanjutkan perjalanan ke tempat Al-Walid dengan tandu.

Setelah sampai, Walid pun menyambut Urwah bin Zubair. Ketika melihat sakit di kaki Urwah bin Zubair terus menjalar, Walid pun berkata kepadanya, “Wahai Abu Abdillah, apakah boleh kakimu dipotong?”

Urwah bin Zubair menjawab, “Lakukanlah.”

Lalu Walid memanggil seorang dokter. Ketika akan memotong kakinya, sang dokter berkata kepada Urwah, “Minumlah obat tidur ini.”

Namun Urwah tidak mau meminumnya.

Lalu sang dokter memotong kakinya dari pertengahan betis, dan Urwah hanya mendesis, “Hissh Hisssh.”

Baca juga: Kisah Thalhah bin Ubaidillah, Sahabat Pemberani yang Dijamin Masuk Surga

Al-Walid bin Abdil Malik berkata, “Saya tidak pernah melihat orang tua sekuat dia dalam menahan rasa sakit.”

Dalam perjalanan tersebut, anak Urwah yaitu Muhammad, jatuh sakit. Lalu meninggal dunia dan Urwah hanya membaca firman Allah:

“Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (QS. Al-Kahfi: 62).

Kemudian ia berkata, “Ya Allah, dahulu saya memiliki 7 orang anak lalu Engkau mengambil satu orang dan menyisakan enam orang anak. Dulu saya mempunyai empat anggota tubuh (2 kaki dan 2 tangan) lalu Engkau mengambil salah satunya dan menyisakan tiga. Jika Engkau mengujiku, maka Engkau telah memberiku kesehatan. Dan jika Engkau telah mengambil sesuatu dariku, Engkau pun tetap menyisakannya untukku.”

Kemudian orang-orang memperlihatkan kepada Urwah bin Zubair kakinya telat dipotong. Lalu ia berkata kepada kakinya tersebut, “Sesungguhnya Allah tahu bahwa saya tidak pernah menggunakanmu untuk berjalan menuju kemaksiatan dan saya pun tahu akan hal itu.”

Itulah kisah dari keridaan Urwah bin Zubair terhadap takdir Allah Swt. Ia sedikitpun tidak pernah mengeluh dan menyalahkan keadaan. Ini menjadi pembelajaran berharga untuk kita bahwasannya setiap takdir yang terjadi dalam kehidupan kita, itulah yang terbaik. Semoga kita menjadi hamba yang memiliki ketabahan luar biasa seperti Urwah bin Zubair.

BACA JUGA