Kisah Orang yang Beribadah Selama 500 Tahun Belum Dijamin Masuk Surga

Kisah Orang yang Beribadah Selama 500 Tahun Belum Dijamin Masuk Surga


Eliyah
02/08/2024

“Sesungguhnya Allah itu memiliki 100 rahmat. Dia menurunkan satu rahmat kepada jin, manusia, binatang ternak dan kepada singa. Dengan satu rahmat itu, maka di antara mereka saling melindungi, saling mengasihi dan dengan satu rahmat itu binatang buas melindungi anaknya. Dan Allah mengakhirkan turunnya 99 rahmat lainnya. Dan akan diberikan kepada hamba-Nya pada hari kiamat.” (HR. Muslim).
Ada sebuah kisah tentang hal ini, sebagaimana yang diungkap Ali Abdurrahman dalam Rihlal Ila Dar al-Akhirah. Ada seseorang yang mengkhususkan waktu untuk beribadah di sebuah gunung selama lima ratus tahun. Para malaikat mendapatkan catatan di Lauh al-Maahfudz bahwa orang ini akan dibangkitkan seorang diri pada hari kiamat. Orang itu duduk di hadapan Allah Swt pada hari kiamat, kemudian Allah berfirman kepada para malaikat, “Hamba-Ku ini telah melakukan ketaatan kepada-Ku, maka masukkanlah ia ke dalam surga karena rahmat-Ku.”
“Karena amalku wahai Tuhan?” laki-laki itu ragu.
“Karena rahmat-Ku,” Allah menjawab.
“Karena amalku,” Kata laki-laki itu.
Lalu Allah pun memerintahkan malaikat untuk menghisabnya, “Wahai para malaikat-Ku, karena ia telah menolak rahmat-Ku, perlakukanlah berdasarkan keadilan-Ku. Sekarang hisablah orang ini!”
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kami,” kata malaikat, “Agar menanyakan kepadamu tentang lima hal, tentang perintah, larangan, ketetapan, cobaan dan nikmat.”
“Silakan, lakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu,” laki-laki itu menjawab.
Dengan membawa catatan tentang perintah, ternyata mereka mendapati bahwa seluruh perintah Allah telah dilaksanakan oleh laki-laki itu. “Seperlimamu telah selamat dari neraka.”
Selanjutnya para malaikat mengambil kitab catatan mengenai larangan, dan mereka mendapati bahwa seluruh larangan Allah telah ditinggalkan oleh laki-laki itu. “Dua perlima telah selamat dari neraka,” kata malaikat.
Kitab catatan tentang ketetapan lalu didatangkan, dan ternyata para malaikat mendapati seluruh ketetapan Allah telah ditegakkan oleh laki-laki itu. “Tiga perlimamu telah selamat dari neraka,” kata malaikat. Lalu giliran tentang kitab catatan cobaan dan ternyata mereka mendapati bahwa laki-laki itu sabar dan tabah mendapatkan cobaan dari Allah Swt. “Empat perlimamu telah selamat dari neraka,” kata Malaikat.
Kini yang terakhir catatan tentang nikmat. Ternyata dalam ibadah yang ia lakukan selama 500 tahun itu tidak memanfaatkan nikmat Allah sebagaimana mestinya, kecuali nikmat mata. Allah Swt berfirman, “Bawalah ia ke dalam neraka karenanya.”
Lelaki itu lantas memohon kepada Allah, “Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam surga-Mu karena rahmat-Mu.” Akhirnya Allah memasukan ke dalam surga semata-mata karena rahmat dan rida-Nya.
Begitulah seorang ahli ibadah yang menghambakan dirinya kepada Allah selama 500 tahun, belum tentu masuk surga. Padahal ia mengira bahwa amal kebajikan yang ia kumpulkan itu mampu mengantarkan dirinya dengan mudah masuk surga. Tapi nyatanya ia masih membutuhkan rahmat Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh sombong dengan amal kebaikan kita. Boleh jadi dosa kita adalah merasa sudah menjadi manusia yang lebih baik. Mari terus berdoa agar kelak kita mendapatkan rahmat-Nya.

Yukkk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA