Kisah inspiratif ini datang dari ulama Sufi yakni Abdullah bin Mubarak. Ia adalah seorang ulama besar, ahli fikih dan hadis. Lahir di Marwa pada 118 H dan wafat pada 181 H. Ia begitu dikenal dengan kecerdasan, kealiman, dan kedermawanannya. Ia adalah sosok manusia yang bersih hatinya, sopan perangainya, dan luas wawasannya.
Abdullah bin Mubarak sangat menghormati dan menghargai orang lain. Ia memperlakukan orang lain dengan sangat baik. Ia pernah mengadakan perjalanan bersama sekelompok orang. Dialah yang menanggung semua biaya perjalanan dan konsumsi mereka dengan hartanya sendiri.
Suatu hari, Abdullah bin Mubarak pergi berhaji membawa satu kafilah yang berisi makanan yang lezat. Di tengah perjalanan, ia menghentikan perjalanannya beberapa saat yang membuatnya gagal untuk berhaji.
Di kota Kufah, ia melihat kondisi yang sangat miris, yakni seorang perempuan beserta keluarganya memakan bangkai itik. Melihat hal tersebut, Abdullah menegurnya dan menasihati bahwa memakan bangkai itu haram hukumnya dalam Islam. Berkali-kali ia menegur perempuan tersebut tetapi gagal. Hingga ia tahu bahwa yang dilakukan perempuan dan keluarganya itu adalah keterpaksaan. Mereka terpaksa memakan bangkai demi melanjutkan hidup.
Kejujuran perempuan tersebut membuat Abdullah bin Mubarak menangis. Ia tidak tega meninggalkan perempuan dan keluarganya itu, sedangkan mereka dalam keadaan hampir mati. Abdullah bin Mubarak memutuskan untuk membatalkan hajinya. Ia membagi-bagikan seluruh makanan perbekalannya kepada keluarga malang itu.
Baca juga: Gaya Hidup Minimalis Ala Rasulullah
Dikarenakan seluruh persediaannya habis untuk keluarga tersebut, ia tidak jadi melanjutkan untuk berhaji. Ketika pulang kampung, ia disambut dengan sangat meriah oleh masyarakat sebagai orang yang baru berhaji. Ia pun mengatakan bahwa ia gagal berangkat haji. Akan tetapi, teman-temannya yang berhaji menyampaikan bahwa mereka mengaku berada di Mekah dan membantu teman-temannya itu membawakan bekal, memberi minum, atau membelikan sebuah barang.
Setelah kejadian yang membuatnya semakin bingung itu, pada malam harinya Abdullah mendapat jawaban melalui mimpi. Dalam tidur itu, Abdullah mendengar suara, "Hai Abdullah, Allah telah menerima amal sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu, menggantikanmu menunaikan ibadah haji."
Suri teladan yang mulia dan akhlak yang terpuji yang ditampilkan oleh Abdullah bin Mubarak. Dirinya tidak egois dan amat prihatin dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Keteladanan ini menjadikannya mulia layaknya haji mabrur.
Yukkk! Berkurban di LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan yang luas hingga pelosok desa sekaligus menyejahterakan peternak kecil. Klik di sini.