Doa-Doa Kecil dari Gerobak Mainan

Doa-Doa Kecil dari Gerobak Mainan


Eliyah
07/07/2025
29 VIEWS
SHARE

Cianjur, 06 Juli 2025

"Setiap orang membawa kabar baik di dalam dirinya”

Begitulah hidup mengalir dalam langkah Ayi Rosita (52) Ayi Rosita (52), Di antara aroma embun dan suara burung yang membelah udara, ia menabung harap di setiap kantong plastik dagangannya. Beberapa bungkus makanan ringan, balon warna-warni, dan mainan kecil yang bisa membuat murid-murid SD Kembang Manis 1 tertawa senang. Di sanalah rezekinya disebar: seratus sampai seratus lima puluh ribu rupiah perhari. Tak besar, tapi cukup untuk menyambung kebutuhan rumah, dan sedikit ditabung diam-diam, untuk anak-anaknya.

“Agar nanti mereka punya pilihan,” katanya pelan. Pilihan yang lebih luas daripada yang pernah ia punya.

Ayi bukan sekadar pedagang keliling. Ia adalah seorang istri, juga ibu. Dua peran yang ia peluk bersamaan, tanpa keluh yang terdengar. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan dan mereka bergantian menopang keluarga. Tak banyak kata, tapi cukup banyak cinta.

Perjalanannya berubah arah sejak ia mengenal Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sukawangi Sehati, sebuah program pemberdayaan masyarakat yang tumbuh di Saung Ilmu, Kampung Perubahan, Desa Sukawangi. Di tempat itulah ia menemukan ruang baru, ruang untuk belajar, dan ruang untuk percaya diri kembali.

Program pemberdayaan masyarakat ini digagas oleh LAZ Al Azhar dan Rumah Yatim. Bukan hanya soal uang dan modal, tapi juga tentang bagaimana caranya tidak merasa kecil di tengah dunia yang besar. Di Saung Ilmu, Ayi belajar banyak hal, tentang keuangan, tentang strategi dagang, juga tentang keberanian. Setiap rupiah yang ia hasilkan kini terasa lebih bermakna, karena bukan hanya membantu dapur tetap mengepul, tapi juga membangun masa depan yang tak lagi samar.

Bagi Ayi, berdagang adalah bentuk cinta. Ia mencintai anak-anaknya lewat bungkus jajanan, mencintai suaminya lewat uang belanja yang cukup, mencintai hidupnya sendiri lewat setiap langkah yang ia ayunkan ke sekolah-sekolah.

Mungkin, kabar baik memang tak selalu datang dalam bentuk besar. Kadang, ia tersembunyi di balik suara bel istirahat sekolah, tumpukan mainan plastik, dan seorang ibu yang tak pernah berhenti percaya bahwa setiap ikhtiar kecil akan menemukan jalannya.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA